REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pj Gubernur Jabar, M Iriawan meminta kasus bentrok yang terjadi antara pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) di Kampung Cikoneng, Desa/Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (27/7/2018) sekitar pukul 15.30, di proses secara hukum.
"Saya pikir kalau ada yang melanggar hukum harus diproses ya. Saat ini kasusnya kan ditangani oleh Polres Bandung. Saling menjaga lah yah," ujar Iriawan kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Iwan menilai, sebenarnya Ojol dan Opang sudah punya tempat beroperasi. Seharusnya, lanjut dia, kedua pihak bisa saling menghormati. "Saya imbau jangan terjadi lagi. Teman-teman juga sudah melakukan upaya pencegahan dengan Kamtibmas, insya allah ke depan tak terjadi lagi. Memang semuanya harus saling menjaga komitmen," katanya.
Sebelumnya, ratusan pengemudi ojek daring (ojol) melakukan aksi solidaritas di jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (27/7). Kehadiran mereka untuk meminta kejelasan proses hukum terhadap oknum pengemudi ojek pangkalan (opang) yang melakukan pemukulan terhadap pengemudi ojek online.
Kejadian pemukulan terhadap pengemudi ojek online oleh ojek pangkalan terjadi, Kamis (27/7) di Kampung Cikoneng, Desa Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Para pengemudi hendak mendatangi lokasi kejadian rekannya yang dipukuli. Namun, aparat Polsek Bojongsoang sempat mengajak mediasi dengan para pengemudi ojek online. Hingga ratusan pengemudi ojek online mengurungkan niat mendatangi lokasi kejadian.
Namun, disaat para pengemudi ojol ini hendak membubarkan diri. Sebagian pengemudi malah mendatangi lokasi kejadian dan diperkirakan ingin menanyakan perkembangan proses hukum.
Saat pengemudi ojol merangsak masuk ke Jalan Cikoneng di sekitar Mapolsek Bojongsoang. Mereka, mendapat halauan dari beberapa orang. Diduga, penghalauan dilakukan oleh gabungan warga dan diantaranya pengemudi ojek pangkalan.
Kondisi tersebut berujung bentrok. Seorang pengemudi ojek online mengalami luka-luka dan lima motor milik pengemudi ojek online rusak. Korban langsung dilarikan di rumah sakit untuk dirawat.