REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengundang sejumlah ketua umum partai politik ke Istana Bogor, Sabtu (28/7) siang. Di antara yang mendapat undangan itu adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ketua umum (ketum) PSI Grace Natalie menuturkan, pihak Istana telah menjadwalkan pertemuan tersebut sejak Jumat (27/7). Dia mengaku gembira bisa berjumpa lagi untuk kesekian kalinya dengan Jokowi yang akan maju sebagai pejawat dalam Pilpres 2019.
“Kemarin pagi (Jumat, 27/7) Sekjen PSI, Raja Antoni, dihubungi Mas Pramono Anung, agar saya stand-by hari sekitar jam 10-an. Pak Presiden mengundang saya sebagai Ketua Umum PSI, bersama Ketum Perindo dan Ketum PKPI,” ujar Grace Natalie dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/7).
“Senang bertemu Pak Presiden. Beliau tampil sederhana, cerah, kelihatan sangat sehat dan saya menangkap aura optimisme dan kemenangan di wajah beliau.”
Grace mengungkapkan, pertemuan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu membicarakan banyak hal. Selain pembangunan nasional, mereka juga membicarakan tentang siapa tokoh yang ideal menjadi calon wakil presiden.
Baca juga, Ini Alasan Seskab Kumpulkan Sekjen Parpol Pendukung Jokowi.
Namun, Grace menyebutkan, sampai sekarang koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintah belum menyepakati satu nama. Dia berharap, mantan gubernur DKI Jakarta itu dapat memutuskan sosok pendampingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun depan.
“Kami sempat berbicara juga tentang pendamping ideal beliau lima tahun ke depan. Belum ada nama yang defenitif, tapi sudah mengerucut ke beberapa nama saja,” kata perempuan yang mantan jurnalis televisi itu.
Sebelumnya, Kepala Negara juga pernah menerima tokoh-tokoh parpol di Istana. Misalnya, pada Senin (23/7) lalu, Jokowi mengadakan jamuan makan malam dengan para ketum parpol koalisi di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat.
Hadirin saat itu adalah ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto, ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, ketum Partai Nasdem Surya Paloh, ketum Hanura Oesman Sapta Odang, dan ketum PPP Romahurmuziy.
Melalui akun Twitter-nya, Jokowi menggambarkan suasana makan malam itu.
“Bersama para tokoh bangsa, ketua-ketua partai, menanti hidangan gurame goreng kipas, toge ikan asin, sampai minuman bandrek susu kelapa, sambil berbincang-bincang. Masalah-masalah bangsa tak akan bisa dipikirkan dan diselesaikan hanya oleh satu dua orang sahaja,” demikian pernyataannya, seperti dikutip dari akun @jokowi, Senin (23/7).