Jumat 27 Jul 2018 21:00 WIB

Depok Maksimalkan Posyandu Sukseskan Pemberian Vitamin A

DInkes Depok meyakini posyandu mempermudah para ibu untuk mengakses vitamin A

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menimbang berat badan anak-anak sebelum pelaksanaan vaksin di Posyandu Desa Cibeber II, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menimbang berat badan anak-anak sebelum pelaksanaan vaksin di Posyandu Desa Cibeber II, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok akan memaksimalkan Posyandu dalam mensukseskan pemberian vitamin A. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan program Kementerian Kesehatan (Kemrnkes) yang menjadikan Agustus sebagai bulan pemberian vitamin A.

"Kami akan maksimalkan peran Posyandu yang ada menyukseskan pemberian vitamin A untuk anak usia enam bulan hingga lima tahun," ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Depok, Eti Rohati di Balai Kota Depok, Jumat (27/7).

Menurut Eti, pemberian vitamin A melalui Posyandu akan mempermudah untuk mengajak ibu yang mempunyai balita mengonsumsi vitamin A.

"Pemberian vitamin A di Posyandu sekaligus dapat mempermudah pencatatan data balita lebih sistematis serta alur pelaporan menjadi searah. Kami harapkan masyarakat untuk memanfaatkan bulan vitamin A ini," jelasnya.

Eti memaparkan, pemberian vitamin A dimaksudkan guna memberikan asupan lebih untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan balita. Tentu, pemberian dosis vitamin A setiap anak akan berbeda.

Untuk usia enam hingga sebelas bulan, maka diberikan vitamin A dengan dosis 100 ribu IU yang ditandai dengan warna biru. Sedangkan usia satu hingga lima tahun diberikan dengan dosis 200 ribu IU yang ditandai dengan warna merah.

"Kami akan terus berupaya meningkatkan cakupan pemberian vitamin A. Selain itu, kami minta kader Posyandu untuk melakukan sweeping balita ke rumah warga agar pemberian vitamin A berjalan sukses," terang Eti.

Lebih lanjut Eti menambahkan, Dinkes Depok juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan Agustus sebagai bulan penimbangan balita."Program tersebut dapat mengetahui keadaan gizi bayi dan balita yang ada di Depok. Lewat Posyandu akan dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan bayi dan balita," tuturnya.

Diutarakan Eti, dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan bayi dan balita dapat mengetahui tingkat kesehatan dan tumbuh kembang mereka. Selain itu, juga dapat mencegah segala gangguan pertumbuhan anak.

"Ada indikator tinggi badan dan berat badan anak sesuai usia, dengan berpedoman pada indokator tersebut akan dapat diketahui status gizi bayi dan balita," terangnya.

Diharapkan Eti, dengan adanya bulan penimbangan ini dapat mengetahui status gizi balita. "Dengan begitu, ke depannya dapat terus terpantau dan tidak ada lagi bayi dan balita yang status gizinya kurang," harapnya.

Kepala Dinkes, Noerzamanti Lies Karmawati mengatakan, status balita kurang gizi kronis di Kota Depok mengalami penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok tercatat tahun 2016 angka balita kurang gizi di Kota Depok sebanyak 85 anak, sedangkan tahun 2017 menurun hingga 84 anak.

"Sngka tersebut masih jauh dari rata-rata untuk target Provinsi Jawa Barat (Jabar). Untuk Jabar target balita berbadan kurus karena kurang gizi sebanyak 7,5 persen, Sedangkan di Kota Depok hanya 2,95 persen. Alhamdulillah, status balita kurang gizi di Kota Depok mengalami penurunan," pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement