Jumat 27 Jul 2018 02:17 WIB

TGB: Pilpres 2019 Harus Disikapi Secara Proporsional

TGB mendukung Jokowi menjadi presiden untuk dua periode.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andri Saubani
TGB M. Zainul Majdi  memberikan keterangan kepada media usai  konfrensi pers  mengenai persiapan konfrensi Internasional Moderisasi Islam di Jakarta, Jumat (20/7).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
TGB M. Zainul Majdi memberikan keterangan kepada media usai konfrensi pers mengenai persiapan konfrensi Internasional Moderisasi Islam di Jakarta, Jumat (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, salah satu implementasi dari konsep moderasi Islam adalah selalu proporsional dalam memandang segala sesuatu, termasuk memandang kontestasi politik yang akan berlangsung di Indonesia pada 2019. TGB menyampaikan, proporsional bermakna tidak berlebih-lebihan, antara satu kubu dan kubu lain seharusnya tetap dalam persaudaraan sebagai sesama anak bangsa

"Tidak boleh saling menghujat apalagi mengembangkan model yang saling menihilkan satu sama lain, kita ini semua bersaudara dan mari kita sikapi kontestasi politik secara proporsional," ujar TGB usai penyambutan makan malam peserta konferensi ulama internasional di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Kamis (26/7) malam.

TGB mengharapkan, baik Pilpres atau Pileg pada 2019, justru semakin memperkokoh persatuan dan keutuhan seluruh masyarakat Indonesia. TGB memandang, demokrasi yang selama ini berjalan dengan baik, meski ada hal-hal yang bisa dikoreksi pada setiap waktu.

"Tapi jalan yang kita pilih, demokrasi,  saya pikir itu jalan yang terbaik untuk kita semua. Tentu yang dimaksudkan demokrasi yang kita implementasikan tentu bukan demokrasi yang liberal ya, tapi demokrasi yang dituntun dan dipimpin oleh nilai-nilai spiritual," katanya menambahkan.

TGB sendiri mengaku belum ada pembicaraan tentang dirinya akan menjadi tim sukses dari Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. TGB sebelumnya telah resmi mengundurkan diri dari Partai Demorkat.

"Belum ada pembicaraan seperti itu, belum sejauh itu," ujar TGB.

TGB masih ingin melihat kondisi dan situasi ke depan sebelum mengambil keputusan terkait langkah-langkah politiknya, pascamemutuskan mendukung Jokowi dan juga mundur dari Partai Demokrat. "Ya tentu langkah-langkah lanjutannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan situasi yang ada," ucap TGB.

TGB sendiri merupakan ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di NTB pada Pilpes 2014. Mengenai kemungkinan bahwa dirinya akan berbalik menjadi ketua tim pemenangan Jokowi pada 2019, TGB hanya menjawab singkat.

"Belum ada pembicaraan, belum ada permintaan," katanya menambahkan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, TGB akan masuk dalam tim sukses pemenangan Jokowi. PDIP juga membuka kesempatan bagi TGB itu jika ingin bergabung menjadi kader PDIP.

"Tentu saja (masuk dalam timses), sebab beliau kan sudah memberikan dukungan kepada Pak Jokowi. Mereka yang telah satu napas memberikan dukungan, tentunya akan kita ajak bersama-sama dalam memimpin tim kampanye. Sebab, diperlukan juga tanggung jawab di daerah untuk memenangkan Pak Jokowi," ujar Hasto kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement