REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Taman nasional Gunung Rinjani resmi masuk daftar biosfer dunia atau Biopshere Reserves UNESCO. Rinjani masuk bersama taman nasional Berbak-Sembilang di Jambi-Sumatera Selatan dan Betung Kerihun Danau Sentarum-Kapuas Hulu di Kalimantan Barat.
General Manager (GM) Geopark Rinjani, Chairul Mahsul mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan dokumen dosier cagar biosfer Rinjani Lombok sejak tahun lalu dengan difasilitasi LIPI.
"Minggu lalu MAB Unesco menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Gubernur (NTB) tentang diterimanya Rinjani Lombok sebagai Unesco Biosphere Reserve (cagar biosfer)," ujar Chairul kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Kamis (26/7).
Chairul menyampaikan, ada keterkaitan dan relasi kuat antara Rinjani Lombok sebagai Unesco Global Geopark dengan Rinjani Lombok sebagai cagar biosfer karena beririsan dengan fokus konsep pada kelestarian alam dan keselarasannya dengan masyarakat. Dia menjelaskan, kawasan Taman Nasional Rinjani sebagai dalam Unesco Biosphere Reserve itu sebagai zona inti, sedangkan seluruh kawasah Pulau Lombok sebagai kawasan pendukungnya.
"Cagar Biosfer Unesco Rinjani Lombok itu dinilai Unesco sebagai kawasan ekosistem yang asli dan unik yang harus dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan," kata dia.
Keputusan ini tercapai dalam sidang ke-30 International Coordinating Council of the Man and Biosphere Programme (ICC-MAB) di Palembang, Sumatra Selatan. Delegasi Indonesia dalam sidang tersebut dipimpin Duta Besar RI untuk Prancis merangkap Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Hotmangaradja Pandjaitan didampingi pejabat Kementerian LHK, LIPI, Kemlu, dan KWRI Unesco. Markas besar UNESCO berada di Paris, Prancis.
Sidang yang berlangsung sejak tanggal 23 dan berakhir 28 Juli mendatang dihadiri 401 delegasi dari 50 negara, termasuk 34 negara anggota Komite MAB UNESCO.
Dalam pembukaan persidangan, Dubes RI Paris menyampaikan posisi dan komitmen Indonesia terkait konservasi biosfer, dimana Indonesia telah mengintegrasikan Rencana Aksi Man and Bioshphere (MAB) ke dalam program nasional. Indonesia juga akan terus mengembangkan cagar biosfer baru.
Dengan penambahan tiga cagar di atas, maka sekarang ada 14 cagar Indonesia yang masuk dalam daftar Biosphere Reserves UNESCO. Sebelas cagar yang sudah masuk sebelumnya adalah Cibodas Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat), terdaftar tahun 1977, Kepulauan Komodo (Nusa Tenggara Timur/NTT).
Kemudian, Lore Lindu (Sulawesi Tengah), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Gunung Leuser (Aceh dan Sumatera Utara), Pulau Siberut (Sumatera Barat), Giam Siak Kecil dan Bukit Batu (Riau), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bromo Tengger Semeru Arjuno (Jawa Timur), Taka Bonerate dan Kepulauan Selayar (Sulawesi Selatan), dan Belambangan (Jawa Timur).