Rabu 25 Jul 2018 23:00 WIB

Jokowi Ingin Desa Jadi Pilar Ekonomi Nasional

Pemerintah semenjak 2015 telah mengucurkan Rp 187 triliun untuk dana desa

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kementerian Dalam Negeri menggelar peningkatan kapasitas pemerintahan desa lingkup regional balai pemerintahan desa di Jogja Expo Centre (JEC), Yogyakarta, Rabu (25/7). Kegiatan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo  Kumolo.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Kementerian Dalam Negeri menggelar peningkatan kapasitas pemerintahan desa lingkup regional balai pemerintahan desa di Jogja Expo Centre (JEC), Yogyakarta, Rabu (25/7). Kegiatan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Presiden Joko Widodo berharap desa bisa menjadi pilar ekonomi nasional. Untuk itu, Presiden berharap dana desa yang dikucurkan sejak tahun 2015 bisa digunakan sebaik-baiknya sehingga tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam arahannya saat menghadiri acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa Tahun 2018 yang dihelat di Graha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, (25/7).

"Jadi kita ingin desa ini nantinya bisa menjadi pilar ekonomi nasional kalau dana desa itu betul-betul bisa tepat sasaran sehingga menaikkan daya saing desa, bisa meningkatkan perekonomian di desa," kata Presiden.

Ia pun menyampaikan bahwa sejak tahun 2015, pemerintah sudah mengucurkan Rp 187 triliun untuk dana desa. Rinciannya, Rp 20 triliun di tahun 2015, Rp 47 triliun di tahun 2016, Rp 60 triliun di tahun 2017, dan Rp 60 triliun di tahun 2018.

Ia menilai, itu angka yang sangat besar sekali dalam sejarah anggaran di negara. Oleh sebab itu, lanjutnya, penggunaannya harus tepat sasaran, apa yang diperlukan oleh suatu desa itu dapat dipenuhi dengan dana desa ini tersebut.

Presiden pun berpesan agar dana desa tersebut dibelanjakan di sekitar desa dan kecamatan saja sehingga perputaran uang berada di desa, tidak kembali lagi ke kota yang berujung di Jakarta. "Dana desa betul-betul uang berputar di bawah ini juga akan memberikan percepatan pada ekonomi di tingkat yang paling bawah di desa sehingga kita harapkan juga ada stabilitas. Misal irigasi sudah baik, jalan produksi sudah baik, sehingga ada juga nanti stabilitas pangan tidak terganggu," ucapnya.

Selain itu, dengan adanya dana desa ini Presiden pun berharap pemerataan pembangunan bisa tercipta di seluruh Tanah Air. Sehingga ketimpangan antara kota dengan desa, dan antara wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Untuk itu, Presiden pun berharap agar penggunaan dana desa itu difokuskan untuk satu bidang. "Sama seperti yang kita lakukan sekarang untuk APBN, kita fokus total pada infrastruktur. Rampung. Nanti tahapan kedua kita akan masuk ke investasi di sumber daya manusia. Rampung. Nanti kita masuk lagi ke tahapan-tahapan berikutnya. Desa pun harus bekerjanya fokus seperti itu," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement