Rabu 25 Jul 2018 14:52 WIB

Waspada Gelombang, Nelayan Diimbau tak Nekat Melaut

Gelombang dapat mencapai ketinggian empat meter disertai angin kencang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Friska Yolanda
Nelayan menjaring anak ikan saat gelombang tinggi.
Foto: ANTARA FOTO/David Muharmansyah
Nelayan menjaring anak ikan saat gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi. Imbauan ini terutama kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Pantai Pangandaran, Jawa Barat.

Kepala DPKPB Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari ini diprediksi menjadi puncak gelombang tinggi. Perkiraan cuaca dari BMKG sampai akhir Juli memang berpotensi gelombang naik 2,5 meter hingga empat meter disertai angin kencang. 

Peringatan cuaca ekstrem disebarkan pula oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Pangandaran. "Seperti yang terjadi hari ini, gelombang tinggi di Batu Hiu naik ke jalan hingga menghantam beberapa warung di sekitar, tapi alhamdulilah tidak sampai ambruk warungnya," katanya pada wartawan, Rabu (25/7).

Baca juga, Gelombang Tinggi Masih Terjadi di Laut Selatan Jawa

Hingga saat ini, kata dia, gelombang tinggi masih terus terjadi. Ia menyebut gelombang berdampak ke sejumlah pantai di Pangandaran, seperti di Batu Hiu, Batu Karas dan Pantai Madasari.

"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan harus waspada selama cuaca ekstrem saat ini," ujarnya.

Ia pun mengingatkan para nelayan supaya tidak nekat melaut. Sebab dikhawatirkan ombak tinggi bisa membahayakan nyawa nelayan.

"Aktivitas melaut jangan dipaksakan, tunggu sampai cuaca normal saja," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement