REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pembangunan underpass Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus dioptimalkan untuk mendukung perhelatan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) 2018. Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII, Ketut Dharma Wahana mengatakan pengerjaannya sampai saat ini sudah mencapai 70 persen.
"Proyek ini sudah akan rampung karena Forum IMF - World Bank semakin dekat," kata Dharma Wahana, Rabu (25/7).
Dharma Wahana menambahkan proyek ini akan selesai maksimal 31 Agustus 2018. Penataan lain yang dilakukan sektar underpass adalah renovasi patung pahlawan I Gusti Ngurah Rai dengan penambahan tinggi hingga 60 cm.
Rencana renovasi patung ini sudah meminta izin terlebih dahulu kepada pihak keluarga pahlawan nasional tersebut. Patung I Gusti Ngurah Rai yang alama akan diambil oleh keluarga.
Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung mengalokasikan anggaran mencapai Rp 1,57 miliar untuk mempercantik kawasan underpass, khususnya penataan taman di dalamnya.
Kepala DLHK Badung, Putu Eka Merthawan memaparkan pengerjaan taman ini dibagi dua, yaitu pengerjaan fisik oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Badung, dan pengerjaan taman utama oleh DLHK Badung.
"Taman ini arealnya juga dilengkapi pencahayaan dan air mancur warna-warni," kata Eka Merthawan.
Eka Merthawan optimistis pengerjaan area taman ini bisa selesai tepat waktu, maksimal 1,5 bulan ke depan. Gaya taman disesuaikan dengan budaya Bali agar tampak lebih elegan.
Kemacetan lalu lintas yang selama beberapa bulan terakhir rutin terjadi akibat pembangunan underpass Ngurah Rai perlahan berubah. Kendaraan roda dua dan roda empat sekarang semakin leluasa melintasi bundaran dan area sekitar underpass bandara tersebut.