Rabu 25 Jul 2018 11:58 WIB

Rafli Sang Santri, Sunah Rasul, dan Timnas Luis Milla

Timnas U-23 telah memulai pemusatan latihan di Bali sebelum berlaga di Asian Games.

Rep: Bambang Noroyono/Antara/ Red: Andri Saubani
Penyerang timnas Indonesia M Rafli Mursalim melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Kamboja dalam laga uji coba di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10). Indonesia menang dengan skor 3-0. Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Penyerang timnas Indonesia M Rafli Mursalim melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Kamboja dalam laga uji coba di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10). Indonesia menang dengan skor 3-0. Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, Kurang dari sebulan jelang Asian Games 2018, timnas Indonesia memulai pemusatan latihan (TC) terakhir. Pelatih Luis Milla Aspas memanggil 24 nama untuk mengikuti TC di Bali.

Dikutip dari laman resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Jakarta, akhir pekan lalu, ada pemain senior yang dipanggil Milla, yakni kiper Muhammad Ridho dan Andritany Ardhiyasa, gelandang Stefano Lilipaly serta penyerang naturalisasi Alberto Goncalves. Salah satu pemain berasal dari timnas U-19, Muhammad Rafli Mursalim.

"Kami memantau pemain yang sedang berkompetisi dan selalu mengalami perkembangan yang positif," ujar Luis Milla.

Khusus Rafli, ini adalah kesempatan emas dirinya bisa tampil di Asian Games 2018. Striker asal Mitra Kukar itu pun berkesempatan masuk ke skuat akhir 20 pemain pilihan Luis Milla jika ia bisa membuktikan kualitasnya pada TC yang dilaksanakan pada 24 Juli hingga 11 Agustus 2018.

Baru-baru ini, Rafli Mursalim menjadi penentu langkah timnas U-19 ke semifinal Piala AFF U-19 2019. Ia masuk di babak kedua dan langsung memecah kebuntuan pada menit ke-80.

Rafli memanfaatkan bola muntah dari tendangan Rivaldo Todd Ferre yang membentur tiang gawang Vietnam. Hasilnya, gol tersebut membawa Indonesia lolos ke semifinal. Namun, sayang Rafli dkk kandas di semifinal setelah kalah adu penalti dari Malaysia dan akhirnya hanya meraih posisi ketiga di AFF U-19 2019.

Sebelum laga kontra Vietnam, Rafli mencetak dua dari empat gol Indonesia ke gawang Singapura. Di Piala AFF -19, Rafli bersama Saddil Ramdani menjadi top skorer dengan koleksi masing-masing tiga gol.

Sebelum bergabung dengan timnas U-19 asuhan pelatih Indra Sjafri, Rafli merupakan santri dari Pondok Pesantren Al Asy’Ariyah, Tangerang, Banten. Pada 2015, Rafli menjadi top skorer Liga Santri Nasional 2016 dengan koleksi 15 gol.

Saat Indra Sjafri menggelar tur seleksi keliling Nusantara, Rafli ikut serta dalam seleksi yang digelar di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta pada 23 Februari 2017. Dari seleksi tersebut Indra melirik talenta Rafli dalam hal membobol gawang lawan.

Rafli saat itu menjadi bagian dari Villa 2000. Klub asal Tangerang Selatan tersebut merupakan anggota Asprov DKI Jakarta dan aktif mengikuti turnamen usia dini yang digelar asosiasi sepak bola di ibu kota itu.

Latar belakangnya sebagai santri, membuat Rafli membawa kebiasaan-kebiasaan baik yang ia contohkan. Berdoa sebelum dan sesudah laga serta sujud syukur jika mencetak gol, menjadi hal lazim yang dipraktikkannya. Salah satu laku iman yang paling mencolok adalah saat Rafli tidak pernah minum sambil berdiri atau berjalan di sela laga.

Jika di tengah permainan Rafli kehausan, ia akan berlari ke pinggir lapangan dan kemudian minum sambil berjongkok sampai air selesai ditenggak. Ia mengikuti sunah rasul, "Jangalah sekali-sekali seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa, maka hendaknya dia muntahkan." [HR. Muslim]

Rafli menjadi bukti bangsa sebenarnya tak kekurangan pesepak bola berbakat. Bahkan talenta itu bisa ditemukan dari kalangan santri seperti Rafli. Di timnas U-19, Rafli belakangan mulai bisa lepas dari bayang-bayang bintang utama, Egy Maulana Vikry di lini depan.

Meski kadang harus memulai laga dari bangku cadangan, Rafli kerap bisa memanfaatkan kesempatan menit bermain dengan menunjukkan insting membunuhnya kala berada di kotak penalti lawan. Dengan postur fisik yang hampir mencapai 180 cm, pemain kelahiran 1999 itu bisa jadi striker ideal andalan skuat Garuda pada masa depan.

Baca juga:

TC timnas di Bali

Luis Milla telah memimpin pemusatan latihan di Bali sejak Selasa (24/7). Dari 24 pemain yang dipanggil, ada empat pemain yang belum bergabung. Mereka adalah striker Alemere City, Ezra Wallian dan dua pemain Selangor FA, Evan Dimas serta Ilham Udin. Satu pemain lagi yang belum bergabung adalah gelandang Persela Lamongan, Saddil Ramdani.

"Ezra, Evan, dan Ilham masih dikomunikasikan dengan klub. Saddil mungkin akan segera bergabung," ujar asisten pelatih, Bima Sakti kepada wartawan, pada Selasa (24/7).

Adapun, kiper Bhayangkara FC Awan Setho Rahardjo belum fit dari cedera. Bima mengatakan, di hari pertama latihan hanya sekadar memastikan tak ada pemain yang cedera. Porsi latihan pun terbatas. "Jadi hari ini latihan awal. Kami hanya main set games (latihan biasa). Mungkin baru besok Rabu (25/7) latihan start games," ujar dia.

Pemusatan latihan di Bali akan menyusutkan para pemain menjadi 20 nama sesuai dengan kuota Asian Games. Jumlah kuota tersebut termasuk tiga pemain senior di atas U-23. Hasil pengundian cabang olahraga (cabor) sepak bola, Kamis (5/7) di Jakarta, menempatkan timnas Indonesia di Grup A bersama Hongkong, Laos, dan Taiwan.

photo
Ketua Kontingen atau Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Komjen Pol Syafruddin meninjau pemusatan latihan Timnas U-23 di Bali, Selasa (24/7).

Akan tetapi, komposisi negara calon lawan akan berubah. Sebab pada Rabu (25/7) Federasi Sepak Bola Asia (AFC) bersama panitia Asian Games 2018 (Inasgoc) dan Komite Olimpiade Asia (OCA) akan melakukan undian ulang menyusul negara peserta baru, Uni Emirat Arab (UEA) dan Palestina.

Adapun, terkait pemain yang absen latihan di hari pertama, Bima melanjutkan, masih akan menunggu tim lengkap. Menurut dia, komunikasi antara PSSI dan klub-klub tempat pemain berkompetisi terus dilakukan. Manajer Ezra Walian, Wide Putra Ananda saat dihubungi memastikan kliennya akan bergabung dalam latihan.

"Insya Allah baru pekan depan (Ezra) akan tiba di Indonesia," ujar Wide.

Wide mengungkapkan saat ini Ezra belum mendapatkan izin dari manajemen Almere City di Liga Belanda untuk pulang kampung mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia. Almere City, saat ini juga masih ada dua pertandingan uji coba.

"Jadi Ezra belum mendapatkan izin," kata dia.

Namun, Wide memastikan regulasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberikan perlindungan kepada pemain yang tak mendapatkan izin dari klub untuk memperkuat skuat timnas. "Aturan FIFA jelas menerangkan klub harus memberikan izin pemain memperkuat timnas 14 hari sebelum gelaran."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement