Rabu 25 Jul 2018 04:55 WIB

Erosi Jurang Ancaman Serius di DAS Solo

Penanaman vegetasi yang sesuai di tiap kawasan sungai lebih baik ketimbang pengurukan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Daerah aliran sungai (DAS).
Foto: Siwi Tri Puji/Republika
Daerah aliran sungai (DAS).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Erosi jurang menjadi ancaman serius munculnya sedimentasi sungai. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTP DAS) Solo meminta setiap pihak memperhatikan betul terkait pengelolaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mengantisipasi terjadinya erosi.

Menurut Kepala Balai Teknologi Kehutannan Pengelolaan DAS, Nur Sumedi, terdapat beberapa lokasi di DAS Solo telah terjadi erosi jurang yang cukup parah, yakni di Waduk Gajah Mungkur dan Bengawan Solo. “Erosi jurang ini karena pengikisan tanah oleh air hujan dan lama-kelamaan membentuk jurang-jurang sungai, lebarnya terus bertambah setengah meter setiap tahunnya,” kata Nur dalam pelatihan pengendalian erosi jurang, Selasa (24/7).

Menurut Nur, untuk mengantisipasi erosi jurang di DAS terutama aliran sungai perlu dilakukan dari hulu sungai. Hal tersebut menjadi metode paling tepat untuk mencegah sedimentasi sungai.

Menurutnya, akan lebih baik dengan melakukam penanaman vegetasi yang sesuai di tiap kawasan sungai dibandingkan dengan pengurukan. Di lain sisi, menurutnya, erosi jurang dan peningkatan sedimentasi sungai tak lepas dari tingginya lahan kritis.

“Penanganan saat ini masih sebatas mendirikan bangunan tunggal dan belum pararel, dampaknya berbagai jenis bangunan penyangga longsor tak berfungsi karena cepat rusak dan tak tahan lama,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement