REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal Purnawirawan Wiranto menegaskan, silaturahim dengan para purnawirawan TNI Angkatan Darat bukan untuk konsolidasi politik menjelang Pemilu 2019. Menurut dia, hak politik diserahkan kepada masing-masing individu.
“Kan yang hadir tidak hanya dari pemerintah, saya mewakili pemerintah, tetapi juga dari seluruh perwakilan parpol juga ada, dari Gerindra, PKPI, PDIP, dari semuanya memberikan masukan-masukan tentang kondisi bangsa saat ini," kata Wiranto usai menghadiri Silaturahmi Purnawirawan TNI AD, di Kantor Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Jakarta, Selasa (24/7).
Acara silaturahim purnawirawan TNI AD juga dihadiri oleh partai politik, pemerintah, ormas dan lainnya. Kehadirannya untuk sharing dan berbicara dari hati ke hati tentang bagaimana mengambil bagian dari perjuangan bangsa ini.
"Karena moto kami the old soldiers never die, just fade away,” kata dia.
Walaupun sudah pensiun atau menjadi purnawirawan, ia mengatakan, mantan anggota TNI tersebut akan tetap mempertahankan perjuangan di mana pun mereka berada. “Jadi, kita kumpul di sini sharing dan menyadarkan bahwa negeri ini akan dapat mencapai tujuannya kalau kita bersatu sebagai suatu bangsa," kata mantan Panglima ABRI (Panglima TNI) itu.
Menurut dia, meski purnawirawan berada dimana-mana, baik di pemerintahan, legislatif, partai politik, maupun ormas, tetapi harus memegang Sapta Marga prajurit. "Tetap harus ada satu kesepakatan bahwa di dada kami ada jiwa Sapta Marga,” kata dia.
Ia mengatakan Sapta Marga menunjukkan jiwa kenegarawanan sebagai warga negara Indonesia (WNI), patriot Indonesia, dan ksatria Indonesia. “Itu semuanya bisa membekali kami di manapun kami berada untuk tetap teguh kepada cita-cita NKRI," kata Wiranto.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri menegaskan, silaturahim purnawirawan TNI AD tidak bertujuan politik praktis menjelang Pemilu 2019. "Tidak dalam rangka dukung mendukung siapa pun, tetapi untuk menyamakan orientasi dan langkah pengabdian demi tegaknya NKRI serta kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila," katanya.
Banyak purnawirawan TNI AD yang mengabdi di bidang politik, sosial dan lainnya. Namun, ia berharap, tetap sebagai prajurit Sapta Marga yang pengabdiannya hanya untuk bangsa dan negara serta mengutamakan kepentingan nasional ketimbang kepentingan pribadi arau golongan.