Senin 23 Jul 2018 22:24 WIB

Ini Alasan TGB Mundur dari Partai Demokrat

TGB pernah tidak diundang pada sidang majelis tinggi Partai Demokrat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Tokoh Nasional yang juga Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Selasa (17/7).
Foto: Republika/Prayogi
Tokoh Nasional yang juga Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Selasa (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau yang juga dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan mundur dari Partai Demokrat. Sehingga, TGB tidak lagi menjabat sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Benar. Saya mundur dari Demokrat. Karena alasan pribadi," kata TGB melalui pesan singkatnya yang diterima Republika.co.id, Senin (23/7).

Belum lama ini, TGB pernah menyatakan mendukung Jokowi untuk dua periode. TGB menyampaikan, pernyataan tersebut dilandaskan berdasadkan sejumlah pertimbangan. "Semata karena pertimbangan maslahat bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal sesuai hajat masyarakat," ujar TGB, Kamis (5/7).

TGB yang sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur NTB sejak 2008 menilai, proses pembangunan membutuhkan waktu yang tidak singkat. "Pengalaman saya di NTB, tidak cukup satu periode untuk menuntaskan tugas-tugas besar membangun daerah, apalagi membangun Indonesia yang sangat luas dan kompleks ini," ungkap TGB.

Usai pernyataannya itu, TGB pernah tidak diundang pada sidang majelis tinggi Partai Demokrat yang digelar Senin (8/7) lalu. Namun, DPP Partai Demokrat tidak mengeluarkan sanksi untuk TGB dan menilai pernyataannya itu sebagai sikap pribadi yang tidak mewakili partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement