Senin 23 Jul 2018 00:16 WIB

Klarifikasi 'Join', Cak Imin: Tidak Memaksakan Diri

Muhaimin menyebut 'Join' dibentuk untuk sukseskan Jokowi di Pilpres 2019.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri peringatan wafat Taufik Kiemas ke-5 di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Jumat (8/6).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri peringatan wafat Taufik Kiemas ke-5 di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan banyak pihak yang salah paham terkait pembentukan Jokowi-Cak Imin atau 'Join'. Padahal, menurut Cak Imin, pembentukannya bertujuan untuk kesuksesan pemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu Presiden 2019.

"Banyak yang salah paham untuk apa pembentukan 'Join', padahal ini kerja yang sudah lama kami lakukan untuk kesuksesan Jokowi di 2019," kata Muhaimin, dalam peringatan Harlah PKB ke-20 di Jakarta, Ahad (22/7).

Muhaimin mengatakan, pembentukan 'Join' merupakan bukti bahwa PKB bersama para kadernya telah bekerja lebih awal dibandingkan pihak lain yang juga mengusung Jokowi sebagai capres 2019-2024. Hal itu menurut dia bukti kesungguhan PKB bekerja sungguh-sungguh untuk pemenangan Jokowi sehingga partainya tidak mempedulikan pernyataan banyak pihak yang menilai pembentukan Join terkesan dipaksakan.

"Ini tidak memaksakan diri, karena sebelum lain bekerja, kami sudah sungguh-sungguh. Soal diapresiasi atau tidak, kami akan terus berbuat untuk bangsa Indonesia," ujarnya.

Muhaimin mengatakan, mengapa para santri sangat semangat mencalonkan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden karena mereka memiliki endapan aspirasi atau silent hope untuk dicarikan solusinya. Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa, silent hope itu belum ada salurannya sehingga merembes kemana-mana misalnya banyak yang memilih ke jalur radikal.

"Mereka mengira itu solusi di tengah keadaan sehingga butuh kejelasan agar mengerti bahwa Jokowi mengambil jalur tepat yaitu pembangunan infrastruktur. Ini beneran, bukan jualan karena hanya PKB dan kiai yang bisa menjelaskan pada masyarakat," katanya.

Harlah PKB ke-20 tersebut juga dihadiri Presiden Jokowi dan para pemimpin lembaga negara antara lain Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua DPR Bambang Soesatyo. Para menteri Kabinet Kerja yang hadir antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjoyo. Para pimpinan parpol yang hadir antara lain Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, Sekjen PDIP Hasto Kristianto, dan Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement