Ahad 22 Jul 2018 20:50 WIB

BNN Minta Napi Narkoba tak Dicampur

Kejadian kaburnya tahanan narkoba sudah berulang kali terjadi.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil
logo BNN
logo BNN

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Sulisriandriatmoko, mengatakan pelaksanaan hukuman bagi para narapidana kasus narkoba sebaiknya dipisahkan dengan pelaku kejahatan lain. BNN meminta ada evaluasi penanganan narapidana narkoba menyusul kaburnya puluhan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Doyo, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad (22/7).

"Mestinya perlu ada penanganan khusus bagi para narapidana narkoba ini. Sebab kejadian seperti ini di Papua sudah berulang kali," ujar Sulis ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad malam.

Terlebih, kata dia, jika jumlah narapidana narkoba yang kabur sampai puluhan. "Maka kami tidak bisa membayangkan apakah kondisinya sangat longgar, tidak ada penjaga dan sebagainya. Perlu ada pengamanan khusus dan perlakuan khusus bagi para narapidana kasus narkoba," tegas Sulis.

Dia pun menyarankan agar para tahanan kasus narkoba tidak dicampur dengan pelaku pidana lainnya. Selain itu, mereka perlu diklasifikasi.

"Kalau yang hanya penyalahgunaan ya dibarengkan dengan sesama penyalahguna saja. Jangan dibarengkan dengan bandar dan pengedar. Kalau dibarengkan jadi malah seolah diajari untuk menjadi pengedar. Begitu selesai menjalani masa hukuman, nanti berpotensi 'naik tingkat' karena belajar dari dalam lapas," tambah Sulis.

Sebelumnya, sebanyak 25 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Doyo, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, melarikan diri pada Ahad pagi."Ada 25 narapidana yang kabur dari Lapas Narkotika Doyo, Baru Sentani, Kabupaten Jayapura yang kabur sejak tadi pagi," kata Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Macbon ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Ahad.

Menurut Victor, polisi sudah mengamankan dua narapidana yang kabur, dan 23 lainnya masih dalam pengejaran.Victor menyebutkan, dari laporan yang diterima, 25 napi itu berhasil kabur setelah memotong kawat tahanan dengan gergaji besi di salah satu blok bagian belakang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement