Ahad 22 Jul 2018 15:18 WIB

Ada Pembaruan Sistem, Kartu Multi Trip tak Bisa Digunakan

Penumpang tak bisa menggunakan KMT dan harus mengantre beli THB.

Rep: Muhyiddin/ Red: Reiny Dwinanda
    Penumpang KRL Commuter Line mengantre panjang di loket di Stasiun Depok Baru untuk membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) karena Kartu Multi Trip tidak bisa digunakan menyusul adanya pembaruan sistem gate elektronik KRL, Ahad (22/7).
Foto: Republika/Muhyiddin
Penumpang KRL Commuter Line mengantre panjang di loket di Stasiun Depok Baru untuk membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) karena Kartu Multi Trip tidak bisa digunakan menyusul adanya pembaruan sistem gate elektronik KRL, Ahad (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan tidak ada kerusakan sistem ticketing. Juru bicara PT KCJ Eva Chairunisa menjelaskan saat ini KCI tengah melakukan pembaruan sistem demi meningkatkan kualitas perangkat e-ticketing KRL.

Akibatnya, sejumlah gate untuk sementara tidak dapat membaca kartu multi trip. Penumpang pun harus membeli tiket harian berjaminan.

Antrean panjang salah satunya terjadi di loket Stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Ahad (22/7). "PT KCI selaku operator layanan KRL Commuter Line di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengguna terkait antrean pada loket dan gate elektronik untuk masuk serta keluar di beberapa stasiun," jelas Eva.

Menurut dia, proses pembaruan dan pemeliharaan sistem pada perangkat ticketing itu dimulai sejak Ahad dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Prosesnya masih berlangsung hingga saat ini.

Pelaksanaan proses tersebut diprogramkan akan selesai pada Ahad dan diharapkan seluruh perangkat sudah dapat dioperasikan untuk pelayanan setelah itu.

"Selama proses dilakukan, PT KCI menugaskan karyawan dari berbagai tingkatan dan unit kerja untuk membantu pelayanan para pengguna di seluruh stasiun KRL. Pengguna jasa yang menemukan kendala pada kartu diimbau untuk dapat menghubungi petugas di stasiun," kata Eva.

photo
Penumpang KRL Commuter Line mengantre panjang di loket di Stasiun Depok Baru untuk membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) karena Kartu Multi Trip tidak bisa digunakan menyusul adanya pembaruan sistem gate elektronik KRL, Ahad (22/7).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, antrean penumpang tampak mengular di Stasiun Depok Baru, Ahad, pukul 14.00 WIB. Para pejumpang juga tampak kecewa dengan petugas KRL. Bahkan, ada salah seorang penumpang perempuan yang marah-marah lantaran tidak bisa masuk menggunakan KMT yang biasa digunakannya.

"Harusnya ini dibebasin ini. Ini bukan kesalahan kita. Itu kan panjang banget antreannya. Kalau gak panjang gak apa-apa," ujar seorang penumpang perempuan yang memegang KMT.

Sementara itu, petugas KRL bernama Arif M yang berjaga di gate elektronik stasiun sibuk menyarankan penumpang yang memiliki tiket KMT untuk ikut mengantre. Menurut dia, KMT tidak bisa digunakan di stasiun Depok Baru sejak pukul 10.00 WIB. Penumpang pun harus membeli Tiket Harian Berjaminan (THB).

 

"Kendala ini terjadi dari jam 10:00 pagi, paling Senin baru bisa lagi. Jadi untuk hari ini tidak bisa," jelasnya.

Sementara itu, juru bicara PT KCJ Eva Chairunisa menjelaskan bahwa antrean panjang tersebut terjadi bukan karena kerusakan sistem. KMT tidak bisa dipakai untuk sementara akibat adanya pembaruan sistem.

photo

Penumpang KRL Commuter Line mengantre panjang di loket di Stasiun Depok Baru untuk membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) karena Kartu Multi Trip tidak bisa digunakan menyusul adanya pembaruan sistem gate elektronik KRL, Ahad (22/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement