Ahad 22 Jul 2018 15:14 WIB

Menteri PUPR Beri Motivasi Ratusan Mahasiswa

Basuki menceritakan pengalamannya menjadi loper koran untuk mencari beasiswa.

Red: EH Ismail
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono saat memberi motivasi kepada ratusan mahasiswa dalam acara  temu wicara We The Youth bertajuk
Foto: Humas Kementerian PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono saat memberi motivasi kepada ratusan mahasiswa dalam acara temu wicara We The Youth bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono memotivasi ratusan mahasiswa dalam acara  temu wicara We The Youth bertajuk "Youth X Public Figure Volume 5: Connecting Indonesia" di Epicentrum XXI, Jakarta, Sabtu (21/7).

Pada talkshow yang juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan aktris muda Prilly Latuconsina, Menteri PUPR berbagi pengalaman dan memacu semangat generasi muda untuk lebih giat bekerja dan berkontribusi memajukan Indonesia.

Di hadapan 360 orang generasi muda, Basuki mengatakan, dalam melakukan apa pun, baik melaksanakan kewajiban tugas maupun hobi, semua harus dilakukan dengan sepenuh hati. "Sekecil apa pun yang kita lakukan, kita harus selalu menjalaninya dengan sepenuh hati. Jadi buat anak muda, yang kita lakukan harus maksimum dan harus berkaliber," ujar Basuki.

Basuki memberi contoh hobinya dalam bermain musik dan fotografi. Ia mengatakan serius menekuninya bahkan menyempatkan secara khusus mengikuti kelas fotografi dari basic hingga level advance. Begitu pun dalam mengembangkan bakat dan hobi bermusik, Basuki sempat mengatakan ingin mengemban ilmu dari maestro drum Gilang Ramadhan.

Selain itu, Basuki sedikit menceritakan pengalamannya saat menempuh pendidikan S3 atau doktoral di Colorado State University (CSU) Amerika Serikat. Ia berusaha keras dapat melanjutkan studi S3 karena beasiswa yang diterima hanya sampai S2.

“Beasiswa saya sempat diputus saat menempuh S3. Saya disurati untuk segera kembali oleh pemerintah, tapi pembimbing S3 mengatakan jangan menyerah dan terus fokus pada studi. Untuk itu, saya sempat bekerja menjadi loper koran untuk membiayai hidup sambil mencari beasiswa baru,” jelasnya.

Agar berhasil dalam mengapai cita-cita, Basuki menyampaikan, selain berjuang sepenuh hati, setiap orang harus puasa dan berdoa. Selain itu, tidak boleh memiliki rasa iri dan dengki terhadap orang lain. “Saya berpesan betul bahwa kita harus fight menghadapi hidup. Kita akan merasakan hidup ini keras kalau kita lembek. Semua sedang berkompetisi. Kalian hari ini terlihat berteman, tapi  sebetulnya saling berkompetisi," kata Basuki yang sudah 37 tahun berkarir di Kementerian PUPR.

Peran infrastruktur

Dalam kesempatan itu, Basuki juga menyampaikan pembangunan infrastruktur yang kini menjadi program prioritas nasional bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan mengejar ketertinggalan Indonesia dibandingkan negara lain.

Dalam membangun infrastruktur diperlukan feasibility study (studi kelayakan) sehingga sebuah proyek infrastruktur layak secara teknis, ekonomis, sosial dan lingkungan, serta dapat diterima secara politis.

"Dalam hal ini, kebijakan pemerintah juga memerlukan dukungan anggaran yang ditentukan dengan cermat. Semua harus dikaji, tidak sembarangan," tegas Basuki.

Dalam mengurangi ketimpangan antar-wilayah Barat dan Timur, kata dia, diperlukan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan. Ini bertujuan agar pertumbuhan ekonomi bukan hanya terjadi di wilayah Pulau Sumatra dan Pulau Jawa saja.

"Contohnya, setelah terbangunnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Papua, orang banyak datang ke perbatasan untuk melakukan perdagangan. Lalu di PLBN Entikong di Kalimantan Barat, sekarang kita buatkan pasar di perbatasan. Itu semua dilakukan untuk membangun wilayah perbatasan sebagai pusat ekonomi baru," kata Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement