REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Pemerintah Kabupaten Pekalongan, intensif melakukan program revitalisasi pasar tradisional sepanjang 2018. Hal itu ditandai dengan dilakukannya rehabilitasi sejumlah pasar.
''Ada lima pasar yang kita perbaiki sepanjang tahun 2018,'' kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Sabtu (22/7).
Selain Pasar Kedungwuni yang pembangunannya sudah dilakukan, Pemkab juga melakukan renovasi di pasar UMKM atau Gedung Ruang Pamer Produk UMKM, Pasar Bligo Kecamatan Buaran, Pasar Pekajangan Kecamatan Kedungwuni, dan Pasar Doro. Khusus pembangunan Pasar Bligo, sudah dilakukan peletakan batu pertama, pada Jumat (20/7).
Dalam pembangunan kelima pasar tersebut, Bupati meminta agar masyarakat ikut mengawasi proses pembangunannya. ''Pasar ini dibangun dengan uang rakyat. Oleh karena itu, fungsi pengawasan masyarakat juga harus ikut terlibat,'' katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Hurip Budi Riyantini, menyebutkan anggaran pembangunan Pasar Bligo dan Pekajangan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari APBN. ''Nilai kontrak untuk pasar Bligo sebesar Rp 1.220.000.000, sedangkan Pekajangan Rp 1.294.954.000,00,'' katanya.
Sedangkan jangka waktu pelaksanaan pembangunannya, menurut Hurip Budi, telah ditetapkan selama 150 hari. ''Dengan demikian, pembangunan pasar harus sudah selesai selama lima bulan,'' ujarnya.
Dia juga menyebutkan, bangunan Pasar Bligo memiliki luas 735 meter persegi dan mampu menampung 120 pedagang. Sedangkan, Pasar Rakyat Pekajangan memiliki luas 1.060 meter persegi, dan mampu menampung 216 pedagang.
Khusus pasar UMKM atau Gedung Ruang Pamer Produk UMKM yang berada di wilayah Kelurahan Kedungwuni Barat, anggaran pembangunannya bersumber dari APBD Kabupaten Pekalongan dengan nilai anggaran Rp 6.853.903.000. Lahan yang dibangun seluas 1.826 meter persegi dengan waktu pekerjaan selama 210 hari, sehingga diharapkan selesai pada akhir tahun.
Menurut Bupati, gedung ruang pamer produk UMKM tersebut rencananya untuk menampung dan memberdayakan perwakilan UMKM yang ada di Kabupaten Pekalongan yang jumlahnya hampir 53 ribu UMKM. ''Ini bentuk keberpihakan Pemkab pada UMKM, sehingga ekonomi di Kabupaten Pekalongan semakin tumbuh,'' ujarnya.