REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Insan Bumi Mandiri (IBM) memfokuskan pelaksanaan program qurban untuk masyarakat yang ada di Pedalaman. Daerah terpencil menjadi perhatian IBM, karena minimnya jumlah masyarakat yang berqurban di wilayah tersebut. Serta, masih rendahnya tingkat konsumsi daging masyarakat wilayah terpencil dan pedalaman di Indonesia.
"Ini menjadikan qurban sebagai program strategis untuk menanggulangi fakta dan isu sosial kemasyarakatan," ujar kata Direktur IBM, Ridwan Hilmi, kepada Republika.co.id dalam siaran persnya, Jumat (20/7).
Ridwan menjelaskan, program qurban di pedalaman hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Terutama, di wilayah-wilayah terpencil dan pedalaman di Indonesia.
Menurut Ridwan, partisipasi dan dukungan dari masyarakat di wilayah perkotaan dalam program qurban di pedalaman ini, akan menjadi solusi konkrit untuk memberikan dampak pemberdayaan bagi masyarakat di pelosok dan pedalaman Indonesia. Tahun lalu, IBM pun berhasil menghimpun 769 kambing qurban dari masyarakat. Angka tersebut, mengalami kenaikan hingga 400 persen bila dibandingkan 2016 lalu.
“Hal yang utama adalah bahwa meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada IBM untuk program Qurban di Pedalamanm ini," katanya.
Selain itu, program ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 200 peternak lokal yang memelihara kambingnya secara tradisional. Bahkan, ribuan warga di lebih dari 80 wilayah terpencil dan pedalaman bisa merasakan berkahnya qurban di 2017.
"Mereka secara swadaya turut menyembelih hewan, mengurus boning dan pemotongan daging, hingga menyantap daging bersama dalam prosesi ‘Makan Besar’ sebagai bagian kebiasaan warga lokal di sana,” katanya.
Ridwan mengatakan, tumbuhnya minat masyarakat yang berqurban terhadap program Qurban di Pedalaman ini mendorong IBM untuk meningkatkan target penghimpunan hewan qurban. Tahun ini, ia menargetkan bisa menghimpun 2.000 kambing dan 300 sapi. Sehingga, manfaat qurban ini bisa dirasakan hingga ke berbagai pelosok. IBM pun, menjalin kemitraan dengan jejaring masjid di kabupaten-kabupaten di berbagai pedalaman Indonesia.
"Masyarakat dan kelembagaan lokal, jadi mitra utama kami untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan” kata Ridwan.
Ridwan menjelaskan, prioritas utama wilayah distribusi qurban programnya ini adalah daerah pedalaman. Di antaranya, Pulau Alor, Pulau Pantar, Lembata, Sikka, dan Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, IBM pun berkomitmen agar distribusi qurban tahun ini bisa menjangkau wilayah-wilayah di Sumatera (Muratara, Musirawas, Lubuklinggau), Sulawesi (Paringgi Moutong), Flores Timur, dan Papua (Wamena, Timika, Manokwari, Sorong).
Dikatakan Ridwan, sejak 2016, IBM telah memberikan layanan program bagi 12.500 warga pedalaman. Wilayah pelaksanaan program ini tersebar di 10 Provinsi, 22 Kabupaten/Kota, 53 Kecamatan, dan 103 Desa, yang melingkupi Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Sumatera.