Sabtu 21 Jul 2018 06:14 WIB

Tarif Tol Kunciran-Serpong Belum Ditentukan

Tol ditargetkan beroperasi pada Maret 2019

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menggarap proyek jalan tol Serpong-Kunciran, di kawasan Paku Jaya, Tangerang, Banten, Selasa (16/1).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Pekerja menggarap proyek jalan tol Serpong-Kunciran, di kawasan Paku Jaya, Tangerang, Banten, Selasa (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Astra Infra yakni PT Marga Trans Nusantara saat ini tengah membangun Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 kilometer. Meski sudah diketahui panjang tol tersebut, Presiden Direktur Marga Trans Nusantara Truly Nawangsasi belum bisa memastikan tarif tol tersebut. 

"Sementara ini kami akan kaji kembali mengenai tarif Tol Kunciran-Serpong," kata Truly di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/7). 

Dia menjelaskan saat ini masih harus dilakukan beberapa perhitungan untuk menentukan tarif tol tersebut. Hingga saat ini, kata dia, belum ada finalisasi mengenai tarif Tol Kunciran-Serpong. 

Sementara itu Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan dengan diterimanya dana pinjaman senilai Rp 3,3 triliun dari lima bank maka sudah ada kepastian dari pembiayaan tol tersebut. "Sisa pembiayaan akan dibiayai oleh pemegang saham dalam bentuk equity," tutur Donny. 

Baca juga, Ini Rencana Pembangunan Tol Kunciran

Kelima bank yang memberikan dana pinjaman tersebut yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri.

"Tenornya dari dana pinjaman tersebut yaitu 15 tahun," ujar Donny. Pinjaman dari BNI sebesar Rp 735,856 miliar, BRI sebesar Rp 792,431 miliar, BCA Rp 735,856 miliar, BRI Rp 735,856 miliar, dan BPD Riau Kepri Rp 300 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement