REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anak dan segala hal yang terjadi kepadanya bukan hanya mencerminkan keberhasilan atau kegagalan orang tua saja. Menurut Konvensi Hak Anak, mereka juga mencerminkan keberhasilan atau kegagalan orang dewasa di dalam masyarakatnya.
Hal itu diungkapkan Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin di sela-sela Forum Anak Nasional 2018 di Surabaya, Jumat (20/7).
"Tidak hanya cermin kegagalan orang tua saja, tetapi juga cermin keberhasilan atau kegagalan orang dewasa yang ada di masyarakatnya," kata Lenny.
Lenny mengatakan bila anak terjerat permasalahan, Konvensi Hak Anak menyatakan hal itu bukan karena kesalahan anak semata, melainkan harus orang dewasa yang disalahkan. "Anak adalah makhluk paling rentan yang tidak tahu apa-apa. Kalau mau anak baik, orang dewasa wajib melindungi," tuturnya.
Menurut Lenny, terdapat lima pilar perlindungan anak, yaitu pribadi anak, keluarga, sekolah, lingkungan dan pemerintah. Dari kelima pilar tersebut, empat pilar berkaitan erat dengan orang dewasa.
Forum Anak merupakan salah satu wadah untuk memperkuat anak sebagai salah satu pilar perlindungan anak, wadah partisipasi tempat anak-anak berkumpul bersama menyampaikan pendapat, berorganisasi dan menjadi bagian dari solusi.
Dalam Forum Anak Nasional 2018, anak-anak akan merumuskan berbagai isu yang menjadi permasalahan anak-anak dari berbagai daerah. Tahun sebelumnya, Forum Anak Nasional 2017 memilih empat isu, yaitu pornografi, perkawinan anak, perubahan iklim dan paparan rokok.
"Anak-anak perlu wadah dalam beraktivitas dan berperan dalam pembangunan. Tujuan akhir kita adalah Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030. Mudah-mudahan bisa tercapai," katanya.
Forum Anak Nasional 2018 diikuti 516 anak dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Setelah penutupan pada Ahad (22/7), anak-anak tersebut akan mengikuti puncak Hari Anak Nasional 2018 yang diselenggarakan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.