Kamis 19 Jul 2018 20:53 WIB

Malang Diguncang Lima Kali Gempa, Ini Pesan BMKG

BMKG mengatakan gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempe Indo-Australia

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Gempa Bumi
Foto: EPA/Matteo Crocchioni
Ilustrasi Gempa Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik pada Kamis (19/7) pukul 19.23 WIB. Tak hanya sekali, gempa dilaporkan terjadi sebanyak lima kali.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan mengatakan, hasil analisis menunjukkan informasi awal gempa bumi berkekuatan 5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,5 Skala Richter (SR). Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,8 LS dan 112,72 BT. "Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 184 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 46 km," ujar Musripan melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (19/7).

Menurut Musripan, gempa bumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dibangkitkan dengan mekanisme pergerakan sumber jenis sesar naik (thrust fault).

Selain itu, ia menambahkan, guncangan gempa dirasakan di daerah Blitar, Malang II SIG-BMKG (III MMI), Sawahan, Kediri, Pandaan, Denpasar I SIG-BMKG (I-II MMI). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan, kata dia, gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 19.52 WIB, Musripan juga mengungkapkan, hasil monitoring BMKG lainnya. Hasil tersebut menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak lima kejadian dan didahului dengan foreshock sebanyak dua kali.  

"Dan kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement