REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan tidak adil ketika banyak partai yang mengusung calon anggota legislatif berlatar belakang artis dipersolkan. Sebab, ia mengatakan, anggota DPR memang memiliki latar belakang yang beragam.
Qodari mengatakan memang ada kesan terkait kemampuan dan intelektual artis yang dianggap rendah. “Ya tetapi kan tidak semua artis itu seperti itu. Ya sama aja dengan profesi lain,” kata dia ketika dihubungi Republika, Rabu (18/7).
Qodari juga berpendapat perekrutan artis tidak semata sebagai vote getter, tetapi terkait kemampuannya. Dia tidak menampik ada artis yang hanya direkrut sekedar meramaikan suasana.
Sebab, ia mengatakan kedatangan artis pada sebuah acara akan menjadi magnet untuk mengundang masyarakat untuk datang. “Parpol kan berkepentingan bahwa respons masyarakat itu bagus, positif, dan salah satu indikatornya itu sambutan yang luas setiap kali parpol melakukan kegiatan,” kata dia.
Baca Juga:
- Caleg Artis Dulu tak Laku, Kini Kembali Dijajakan di Pemilu
- PDIP Sebut Caleg Artis Perkuat Kebudayaan Bangsa
Namun, ia mengatakan, ada juga parpol yang menggandeng artis karena dianggap memiliki pendukung dan kemampuan. “Artis itu punya kemampuan untuk bekerja sebagai wakil rakyat,” kata dia.
Untuk memaksimalkan kapasitas para caleg berlatar belakang artis, parpol perlu memetakan keahlian mereka. Misalnya, ia menyebutkan, caleg dari Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha tidak hanya piawai sebagai vokalis, tetapi juga memiliki latar belakang politik.
Kemudian, ia menambahkan, ada juga Tina Toon yang maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan. Ia mengatakan Tina Toon memiliki latar belakang ilmu komputer dan magister hukum. “Saya kira ini parpol harus lebih selektif dalam memilih,” kata dia.
Sejumlah artis hadir untuk pendaftaran bakal calon legislatif di KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/7).
Secara kuantitas, Qodari belum mengetahui jumlah caleg dengan latar belakang artis yang didaftarkan mengikuti Pemilu 2019. Karena itu, ia tidak dapat memastikan apakah caleg berlatar belakang artis pada kontestasi tahun depan lebih banyak dibandingkan 2014.
“Pernah disebutkan di salah satu media, bahwa pada 2014 itu ada 74 artis. Kalau sekarang saya tidak tahu,” kata dia.
Namun, ia memperkirakan, ada perubahan parpol yang paling banyak mengusung artis. “Pemilu sebelumnya ada PAN yang diplesetkan jadi partai artis nasional, tetapi tahun ini sepertinya dari NasDem yang paling banyak,” kata dia.