Kamis 19 Jul 2018 02:16 WIB

Mensesneg Pastikan tidak akan Ada Lagi Reshuffle Kabinet

Menurut Pratikno, semua menteri yang akan ikut Pemilu Legislatif harus izin Presiden.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andri Saubani
Menteri Sekreteris Negara Pratikno memberikan keterangan pers terkait usulan Plt Gubernur dari Kememdagri, di kantornya, Senim (29/1).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Sekreteris Negara Pratikno memberikan keterangan pers terkait usulan Plt Gubernur dari Kememdagri, di kantornya, Senim (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan tidak akan ada pergantian menteri menjelang masa akhir Kabinet Kerja. Walaupun hingga saat ini cukup banyak menteri di pemerintahan yang telah mengajukan diri dalam pemilihan legislatif mendatang.

Pratikno mengatakan, semua menteri yang akan mengikuti pemilihan legislatif telah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung. Agar tidak menggangu kinerja pemerintahan maka ketika menteri ini melalukan kampanye mereka akan menganjukan cuti, sehingga tidak harus mengundurkan diri.

"Tidak ada surat untuk itu (pengunduran diri) dan secara regulasi tidak harus (mengundurkan diri dari jabatan)," ujar Pratikno, Rabu (18/7).

Untuk jumlah menteri yang mengajukan diri dalam pencalegan, Pratikno lupa jumlahnya tapi dari beberapa partai ada seperti dua dari PDIP dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dia sendiri awalnya diisukan akan ikut dalam pencalonan legislatif, tapi Pratikno membantah bahwa niatan tersebut tidak pernah terpikirkan. Terlebih dia tidak memiliki latar belakang dari partai politik.

Salah satu menteri yang akan ikut dalam pemilihan legislatif adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo. Dia ikut mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatf (caleg) di Pemilu 2019. Menurut dia, pencalonannya sebagai caleg tak akan mengganggu kinerja di kabinet.

Sebab, lanjutnya, kampanye yang akan dilakukan hanya pada akhir pekan. "Enggak sih, kan itu kita lakukan pas weekend saja, Sabtu dan Minggu," ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).

Dia mengaku mendaftar menjadi caleg karena merupakan perintah dari partainya. Ia pun ditempatkan di dapil Bengkulu. "Iya, diminta sama partai, saya di taruh di dapil Bengkulu," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement