Rabu 18 Jul 2018 15:09 WIB

KPK Geledah Rumah Bupati Labuhanbatu

Pangonal Harahap terjaring OTT KPK pada Selasa (17/7).

[ilustrasi] Petugas KPK melakukan proses penggeledahan.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
[ilustrasi] Petugas KPK melakukan proses penggeledahan.

REPUBLIKA.CO.ID, RANTAUPRAPAT -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan terhadap rumah dinas dan kantor Bupati Labuhanbatu, Sumatra Utara, Pangonal Harahap. Pangonal pada Selasa (17/7) terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Dalam penggeledahan yang dilakukan pada Rabu (18/7) pagi, tim penyidik KPK masuk ke ruangan dan kamar bupati yang dipandu oleh penjaga rumah dan petugas Satpol PP Labuhanbatu selama satu jam. Namun, penyidik tim KPK yang berjumlah sekitar tujuh orang tersebut tidak membawa dokumen apa pun dan menyegel pintu samping arah utara dan selatan Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu.

Selanjutnya, tim bergeser ke Kantor Dinas PUPR Labuhanbatu yang berjarak 13 meter dari rumah dinas bupati dan kembali menyegel ruangan Kepala Dinas PUPR Labuhanbatu dan pintu ruangan Tata Usaha yang berada satu komplek bangunan KPUD Labuhanbatu. Tim penyidik KPK menuju kantor Kupati Kabupaten Labuhanbatu di Jalan Sisingamangaraja dengan mengendarai mini bus nomer polisi BK 217 IE dan BM 1492 NB.

Dalam kesempatan itu, mereka juga melakukan penggeledahan dan penyegelan ruangan kerja Bupati Pangonal Harahap yang berada di lantai 2 komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu. Penggeladahan dan penyegelan juga dilakukan di kantor sementara BPKAD Labuhanbatu.

Selain rumah dinas dan perkantoran, tim penyidik KPK juga menyambangi rumah pengusaha berinisial ES alias Asiong BKA di Keluran Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara. ES diduga kuat ikut terjerat dalam operasi tangkap tangan KPK di Kabupaten Labuhanbatu.

Sekretaris Satpol PP Labuhanbatu, Bibit Waluyo yang ikut mengamankan penggeledahan rumah dinas bupati membenarkan peristiwa itu. Pihaknya hanya memfasilitasi penyidik tim KPK untuk mengumpulkan barang yang di butuhkan lembaga anti rasuah tersebut.

"Iya benar tadi tim penyidik KPK datang menggeledah sejumlah ruangan rumah dinas bupati dan menyegelnya. Selain itu tidak ada dokumen ataupun berkas yang di bawa," katanya.

Dalam operasi senyap, Selasa (17/7), KPK mengamankan lima orang di Jakarta dan Labuhanbatu. Di Jakarta, tim KPK mengamankan Bupati Labuhanbatu beserta ajudannya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Sementara tiga orang lainnya dari pihak swasta diamankan di Labuhanbatu. Dalam operasi senyap tersebut, sejumlah uang dengan nilai ratusan juta rupiah turut diamankan. Diduga penerimaan uang itu terkait dengan proyek PUPR di Labuhanbatu.

Saat ini, Bupati dan ajudan sudah berada di kantor KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement