Kamis 19 Jul 2018 00:07 WIB

Kapal Nelayan Terbalik, Seorang Hilang

Kapal nelayan terhempas gelombang tinggi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Peringatan dini gelombang tinggi
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Peringatan dini gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP --  Kapal nelayan jenis jukung 'Yati Putra', mengalami musibah di perairan Cilacap, Rabu (18/7) pagi. Kapal yang sebenarnya baru berangkat mencari ikan dari lokasi penambatan kapal di TPI Kemiran, terhempas gelombang tinggi hingga terbalik.

Dalam kejadian itu, dua nelayan yang bernama Nasimin (35) warga  Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan dan Mad Marta (75) warga Jalan Lengkong Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, berhasil menyelamatkan diri. Namun seorang nelayan lainnya, Sugri (35) warga Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi, hilang ditelan gelombang.

Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, menyebutkan hingga Rabu (18/7), tim SAR gabungan dari Cilacap masih melakukan pencarian terhadap nelayan yang hilang. ''Kita dan anggota elemen SAR lainnya, masih melakukan pencarian,'' katanya.

Elemen SAR yang terlibat pencarian, antara lain dari Polairud Cilacap, Polsek Cilacap Selatan, Cilacap Rescue, SAR Kemiren, SAR TPKL, Rapi Cilacap serta warga nelayan di sekitar lokasi kejadian. Sebagian anggota tim pencari, melakukan pencarian dengan menggunakan kapal nelayan, dan sebagian lainnya melakukan pencarian dengan menyurui pantai sekitar lokasi.

Berdasarkan informasi masyarakat, Mulwahyono menyebutkan, kapal yang diawaki tiga orang nelayan tersebut, baru saja hendak berangkat hendak mencari ikan. Mereka melepaskan tambatan kapal pukul 05.30, dan berangkat dari lokasi penambatan kapal di TPI Panti Kemiren. Namun saat hendak memasuki kawasan laut lepas yang ombaknya lebih tenang, kapal mereka terhempas gelombang tinggi.

''Seketika itu juga, kapal yang mereka tumpangi terbalik dan semua nelayan yang ada di atas perahu terlempar ke laut,'' jelasnya.

Dalam kejadian itu, dua orang nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada badan kapal yang terbalik. Mereka kemudian ditolong nelayan lain yang berangkat mencari ikan pada waktu bersamaan. ''Namun seorang nelayan lainnya, tidak muncul lagi ke permukaan air setelah terlempar dari perahu,'' katanya.

Terkait kondisi di perairan laut selatan mulai dari perairan Cilacap hingga Yogyakarta, BMKG Cilacap sebenarnya sudah mengeluarkan surat peringatan mengenai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi. Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, menyebutkan gelombang tinggi di laut selatan kemungkinan akan berlangsung pada Rabu (18/7) dan Kamis (19/7).

''Kita sudah mengeluarkan peringatan agar nelayan berhati-hati, karena diperkirakan akan terjadi gelombang tinggi,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement