Rabu 18 Jul 2018 05:05 WIB

PAN: Koalisi dengan Gerindra Belum Final

Eddy mengatakan PAN masih melakukan pendekatan dengan sejumlah partai lain

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Seketaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Seketaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menegaskan koalisi bersama Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (capres) 2019 belum mencapai tahap final. Menurutnya, masih ada hal yang harus dibicarakan sebelum terjadi keputusan final koalisi dan calon yang akan diusung.

Maka sampai saat ini, pertemuan dengan sejumlah partai politik lain juga selalu dilakukan.  Eddy beralasan belum finalnya koalisi Partai Gerindra, PKS dab PAN bukan karena tidak setuju dengan capres Prabowo, tapi lebih kepada calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya. Sehingga masih dibutuhkan kajian yang mendalam.

"Belum final koalisi dengan Partai Gerindra, PKS. Jadi kita juga masih melakukan pertemuan dengan partai lainnya. Bisa saja kami tetap gabung atau ke kandidat lain," ujar Eddy saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (17/7).

Padahal Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais,Presiden PKS, Sohibul Iman, dan Prabowo Subianto sempat melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara pada Sabtu (14/7) lalu. Hasil pertemuan itu mereka telah sepakat mengusung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2019.

Hanya saja, dalam pertemuan itu juga tidak dibahas siapa kandidat yang bakal mendampingi Prabowo nanti. PAN sendiri menawarkan empat skenario kepada Gerindra terkait pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019.

Salah satu opsi yang ditawarkan yakni pasangan Prabowo Subianto sebagai capres dan Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Kemudian opsi lainnya adalah menawarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement