Senin 16 Jul 2018 03:57 WIB

Survei: Tingkat Keterpilihan Mahfud Tertinggi

Elektabilitas Mahfud sebagai cawapres capai 70,6 persen.

Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD memberikan keterangan usai konferensi pers di kantor BPIP, Jakarta, Kamis (31/5).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD memberikan keterangan usai konferensi pers di kantor BPIP, Jakarta, Kamis (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei The Initiative Institute menyatakan tingkat keterpilihan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2019 adalah yang tertinggi. Elektabilitas Mahfud sebagai cawapres capai 70,6 persen. 

“Ini karena banyak yang menganggap Mahfud sebagai figur yang bisa merepresentasikan kestabilan politik," ujar CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi di Menteng, Jakarta, Ahad (15/7).

Menurut Airlangga, mantan menteri pertahanan pada masa Kabinet Persatuan Nasional itu memiliki modal politik yang dinilai mampu meredam konflik di kalangan masyarakat. "Mahfud itu dekat dengan dua kelompok masyarakat, yang berbasis nasionalis dan berbasis Islam. Jadi dia figur yang bisa mendukung kestabilan politik," jelas dia.

Airlangga berpendapat ada beberapa alasan angka keterpilihan mantan Anggota DPR RI itu tinggi. Di antaranya, faktor intelektualitas serta bebasnya Mahfud dari kepentingan partai politik.

Selain Mahfud, survei The Initiative Institute juga mencatat sejumlah tokoh lain dengan elektebilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden pada 2019. Mereka, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar 64,1 persen.

Ada jug pengusaha Chairul Tanjung 62, 3 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 60,9 persen. Nama lainnya, yaitu mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo 59,4 persen.

Baca Juga: Survei: Elektabilitas Gatot Kalahkan Prabowo

Survei The Initiative Institute yang dilaksanakan pada 10 Juli-15 Juli 2018, menggunakan purposive sampling. Responden pada survei ini merupakan pihak-pihak yang memiliki informasi cukup baik tentang kebijakan dan karakteristik tokoh.

Kelompok responden yang berpartisipasi dalam survei tersebut, meliputi akademisi, jurnalis, anggota organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, kalangan profesional, serta anggota organisasi nonpemerintah. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement