Sabtu 14 Jul 2018 22:05 WIB

Koalisi Prabowo Tawarkan Kursi Menteri, Ini Respons Demokrat

Petinggi PKS, PAN, Gerindra hari ini bertemu di kediaman Prabowo Subianto.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andri Saubani
Partai Demokrat, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Partai Demokrat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengatakan, soal tawaran posisi menteri belum menjadi agenda terdekat yang ingin dibahas oleh partainya. Demokrat masih menunggu kelanjutan rencana pertemuan antara Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Prabowo pada pekan depan.

"Belum-belum kok sudah bicara tawar-menawar posisi menteri. Yang di depan mata, pekan depan pascapendaftaran caleg ke KPU, akan ada pertemuan antara Pak SBY dan Pak Prabowo. Kita tunggu dulu kelanjutkan pertemuan itu. Karena hasil dari pertemuan itu akan dibawa ke Majelis Tinggi Partai," jelas Jansen lewat keterangan tertulis kepada Republika, Sabtu (14/7) malam.

Dia melanjutkan, koalisi dengan Demokrat  tidak bicara kursi atau kekuasaan tetapi bicara bagaimana kepentingan rakyat ke depan. Karena itu, lanjut Jansen, SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat telah menyampaikan lima poin kontrak politik yang menjadi dasar bagi capres dan cawapres yang nantinya akan diusung oleh partainya.

"Itu saja kok syaratnya untuk didukung Partai Demokrat. Urusan menteri dan lain-lain itu, nantilah. Belum masuk agenda terkait itu," tegasnya.

Dia melanjutkan, yang terpenting bagi sosok capres dan cawapres yang diusung Partai Demokrat harus mengamalkan ideologi Pancasila yang berdiri diatas semua golongan. Sebab, Partai Demokrat tidak mentolerir tokoh yang anti-Pancasila.

Kedua, capres yang diusung memprioritaskan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, agar masalah tenaga kerja, daya beli rendah dan kemiskinan hari-hari ini bisa tertangani. Ketiga, penegakan hukum harus adil dan tidak tebang pilih.

Keempat, terkait politik dan demokrasi, capres yang diusung harus sungguh menaati konstitusi UU dan sistem ketatanegaraan yang berlaku. "Dan yang terakhir,  pak SBY menekankan sosok capres itu wajib menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," tambah Jansen.

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengungkapkan koalisi antara partainya, Gerindra dan PAN menawarkan posisi menteri kepada Partai Demokrat. Hal tersebut sempat dibicarakan dalam pertemuan ketiga perwakilan parpol di kediaman Prabowo, pada Sabtu siang.

Sohibul mengatakan, Demokrat mengajukan permintaan posisi cawapres kepada koalisi tiga parpol. "Di sini ada pembicaraan. Karena Demokrat mengajukan cawapres, ya ini harus dibicarakan. Tapi, setidaknya kami tentu menyediakan portofolio menteri untuk Demokrat," ujar Sohibul di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Lebih lanjut Sohibul menjelaskan jika ada pertemuan antara Gerindra, PKS dan PAN di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Pusat, pada Sabtu siang. Salah satu poin pembahasan saat pertemuan itu adalah perkembangan komunikasi antara Gerindra dan Partai Demokrat.

Baik, Gerindra, PAN maupun PKS, kata Sohibul, sangat terbuka dengan kehadiran Partai Demokrat. "Karena itu, kami mendorong Pak Prabowo untuk nanti bisa bertemu dengan Pak SBY sesuai permintaan beliau (SBY). Jadi kami bertiga terbuka menerima koalisi Demokrat," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden PKS, Sohibul Iman, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, serta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais hadir dalam pertemuan di Kertanegara pada Sabtu siang. Ketiganya diklaim menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto maju sebagai capres Pemilu 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement