Sabtu 14 Jul 2018 08:26 WIB

LRT Jadi Kebanggaan Masyarakat Palembang

Masyarakat berharap LRT menarik investor untuk berbisnis di Palembang.

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang berada di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (13/7).
Foto: Antara
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang berada di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sejumlah warga Sumatera Selatan mengatakan bangga daerahnya memiliki infrastruktur modern kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) dalam Kota Palembang. Masyarakat berharap LRT bisa mengangkat kehidupan warganya dari berbagai sisi.

Muhammad Rusli (62), warga Kelurahan Lawang Kidul, Palembang, Sabtu (14/7), mengaku masih tidak percaya kota tempat kelahirannya memiliki LRT. "Jelas saya bangga sekali, apalagi LRT ini menjadi yang pertama di Indonesia," kata Rusli yang dijumpai di sela-sela acara pemberian sertifikat tanah hak milik oleh Presiden Joko Widodo.

Ia yang berprofesi sebagai pedagang buah keliling sudah tidak sabar untuk mencoba LRT itu. Namun, mengenai bagaimana caranya, ia mengaku belum memahaminya.

"Tentunya saya mau mencobanya, tapi belum tahu bagaimana. Apa membeli tiket, atau gratis, atau bagaimana," kata ayah tiga anak ini.

Kepala Dusun III Desa Sigam Kayal Sari, Kabupaten Muara Enim, Sahbihis, juga bangga atas dibangunnya LRT di Palembang. Ia berharap hadirnya infrastruktur modern itu dapat juga berdampak di kabupaten. Jika perlu, pemerintah juga merencanakan hal serupa, meski tidak mesti LRT.

"Tidak semua daerah ada LRT. Tentunya sebagai warga Sumsel kami sangat bangga. Apalagi sudah dicoba oleh Presiden, artinya benar-benar sudah bisa digunakan. Saya harap, pembangunan infrastruktur juga menyentuh kabupaten, karena sekarang banyak jalan rusak," kata dia.

Sahbihis yang kesehariannya berprofesi sebagai petani karet berharap adanya LRT ini dapat berdampak pada kenaikan harga getah. Menurutnya, saat ini petani karet sangat terpukul oleh jatuhnya harga dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 7.000 per kg sejak tahun 2013.

"Semoga saja dengan adanya LRT ini dapat memancing masuknya investor, sehingga akan ada pabrik ban di Sumsel. Kita tidak boleh lagi bergantung dengan ekspor, getahnya dipakai sendiri saja," kata dia.

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Palembang selama dua hari, 13-14 Juli 2018 untuk sejumlah kegiatan, diantaranya meninjau pembanguan LRT. Jokowi lega sudah bisa merasakan secara langsung berada di dalam kereta api LRT Sumsel.

"Rasanya lebih dari yang saya rasakan saat naik LRT di Eropa. Lebih lagi yang membuat saya senang, LRT ini kontruksinya 95 persen merupakan lokal konten," kata Jokowi.

LRT Sumsel membentang dari Bandara SMB II hingga kawasan Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City sejauh 23,40 km yang terdiri dari 14 stasiun. Pembangunan LRT Sumsel ini mengeluarkan dana investasi Rp 10,9 triliun atau turun dari penetapan awal Rp 12,5 triliun.

Saat ini proses uji kereta api sudah sampai pada stasiun pemberhentian terakhir. Selain itu, pihak otoritas saat ini sedang menguji standar kelayakan untuk mengeluarkan sertifikasi terkait keselamatan kontruksi dan keselamatan transportasi. LRT Sumsel ini diharapkan dapat digunakan saat Asian Games XVIII pada Agustus 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement