Sabtu 14 Jul 2018 02:33 WIB

Pengamat: TGB dan Ma’ruf Amin Lebih Berpeluang

Peluang TGB menjadi cawapres Jokowi tetap tipis.

Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi dan disapa Tuan Guru Bajang
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi dan disapa Tuan Guru Bajang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Jerry Massie menyebutkan ada dua tokoh di luar partai koalisi dan dari kalangan tokoh agama yang berpeluang mendampingi Joko Widodo pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Keduanya, yakni Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin. 

Jerry mengatakan di luar partai koalisi, apabila Jokowi memilih tokoh umat, TGB dan lebih berpeluang ketimbang calon lainnya. Kendati demikian, peluang TGB menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo tetap tipis.

Sebab, terdapat sejumlah pilihan apabila tokoh keagamaan yang dipilih. "TGB peluangnya tipis, setelah dia menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintah," ujar Jerry dihubungi di Jakarta, Jumat (14/7).

Menurut dia, hijrahnya TGB ke gerbong Jokowi membuat koalisi umat resah. Sebab, dukungan TGB berpotensi membuat kekuatan kelompok umat akan berkurang, ditambah pemilih di NTB sekitar 3,5 juta orang.

Ia mengatakan pemilih berdasar sosiologis yang sudah menokohkan seseorang maka akan sulit berubah pilihannya. Ini termasuk sikap yang apatis dan skeptis dengan sosok yang lain.

"Lantaran sebagian dari mereka adalah pemilih tradisional, berbeda dengan pemilih rasional masih bisa berubah," ujar dia.

Sisi positif bergabungnya pemimpin yang ditokohkan umat, tutur Jerry, adalah akan melemahkan politik identitas yang masih tinggi setelah Pilkada DKI. Karena itu, ia memperkirakan, TGB akan masuk dalam kabinet mendatnag meski tidak menjadi pendamping Jokowi.

"Pasti dia akan diterima masuk tim dan ini menggoyahkan posisi Demokrat lantaran dia kader terbaik Demokrat di NTB. Belum lagi political branding dalam enam bulan terus naik," ucap Jerry.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement