REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memberikan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo untuk kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2019. Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa sudah mengumpulkan pengurus wilayah Muslimat NU pada pekan lalu untuk menyosialisasikan dukungan ini. 

“Bahasa mereka 'sudah Bu, kami nanti kerja pada capres yang Ibu dukung'. Jadi suara yang saya dengar dari mereka seperti itu," kata Khofifah usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat (13/7) sore.

Khofifah pun menyatakan memberikan dukungannya kepada Jokowi, baik sebagai Ketua Umum Muslimat NU maupun sebagai gubernur Jawa Timur terpilih. "(Kalau saya) Lha ya iya, Pak Jokowi. Aku sudah bilang tadi. Aku udah bolak-balik bilang, masa, mau bilang lagi," ujar Khofifah.

Terkait tokoh pendamping Joko Widodo sebagai calon wakil presiden, Khofifah mengatakan belum ada pembicaraan lebih lanjut di kalangan Muslimat NU mengenai kriteria tokoh tersebut. "Kami belum mendiskusikan itu (calon wapres Jokowi) sama sekali. Mau kriteria, mau apa, kami tidak memasukkan dalam diskusi pertemuan pengurus wilayah Muslimat NU se-Indonesia pekan lalu. Mungkin nanti,” kata dia.

Dalam pertemuan antarpengurus wilayah Muslimat NU tersebut, Khofifah juga menanyakan kepada anggotanya yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, baik di DPRD, DPR, maupun DPD. "Saya tanya siapa yang mau jadi caleg, mungkin supaya bisa didukung bareng-bareng. Ternyata sedikit sekali yang mau," ungkapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika