REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi polisi cilik menjadi salah satu pertunjukkan yang paling menyita perhatian pada upacara Hari Ulang Tahun Ke-72 Bhayangkara di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/7). Presiden Jokowi Widodo yang hadir dalam acara tersebut tampak berkali-kali menyunggingkan senyumnya saat menyaksikan aksi polisi cilik dari berbagai daerah tersebut.
Saat memasuki Istora, derap langkah kaki puluhan polisi cilik tersebut langsung disambut tepuk tangan meriah hadirin. Pasukan polisi kemudian memberikan penghormatan kepada Presiden Jokowi. Selanjutnya, polisi cilik menunjukkan kemampuannya di hadapan Jokowi, pejabat negara, hingga tamu negara yang hadir dalam tasyakuran HUT Bhayangkara tersebut.
Puluhan polisi cilik yang beraksi pada HUT Ke-72 Bhayangkara ini berasal dari Polda Papua Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Korlantas Polri.
Kekompakan mereka dalam melakukan gerakan dan formasi baris berbaris disambut tepuk tangan dan sorakan peserta yang hadir. Aksi para polisi cilik sebelum mengakhiri pertunjukan cukup menggelitik Jokowi. Setelah memberikan penghormatan, mereka berjalan keluar ruangan sambil menyapa Jokowi.
"Dadah Pak Jokowi," ucap pasukan polisi cilik kompak saat meninggalkan dan mengakhiri aksinya. Jokowi pun tersenyum lebar disertai hadirin yang ramai memberikan tepuk tangan.
Jokowi sendiri menjadi Inspektur Upacara (Irup) atau pemimpin Upacara HUT Ke-72 Bhayangkara tersebut. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menuturkan, perayaan HUT Bhayangkara kali ini sengaja digelar secara sederhana.
"Kami tidak ingin wah dan terlalu euforia karena beberapa waktu lalu ada rekan kami gugur dalam melaksanakan tugas," ujar Iqbal.
Selain menjadi inspektur upacara, Presiden Jokowi juga memberikan sambutan dan pesan pada Polri. Kemudian, sesi pemberian penghargaan anggota Polri terpilih serta bagi anggota Polri yang gugur saat menjalankan tugas.
Acara ini juga dihadiri oleh, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beserta beberapa jajaran menteri Kabinet Kerja, antara lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, Menteri KKP Susi Pujiastuti, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), dan Jaksa Agung HM Prasetyo serta berbagai tokoh nasional lainnya.