REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi saat akan mendatangi venue atau tempat pertandingan Asian Games. Penggunaan angkutan umum akan lebih membantu penyelenggara dan juga memudahkan masyarakat sendiri.
Anies mengatakan, pemprov akan menyiapkan bus Transjakarta sebanyak 1.500 unit. Bus-bus itu akan disiapkan sepenuhnya untuk mendukung pelaksanaan Asian Games.
Bus digunakan untuk transportasi para atlet, ofisial, jurnalis hingga warga yang akan mendatangi venue di tempat-tempat yang tidak dimungkinkan untuk parkir.
"Karena itu, kami meminta kepada warga yang datang menonton menggunakan kendaraan umum," kata Anies di Jakarta, Selasa (10/7).
Eks mendikbud ini mengatakan, Transjakarta akan menyiapkan shuttle dari berbagai titik. Ia juga meminta Transjakarta untuk segera mengumumkan lokasi-lokasi shuttle-nya.
Dengan demikian, warga tidak perlu mendatangi dengan kendaraan pribadi. Secara garis besar, rutenya menggunakan tol dari Wisma Atlet.
"Meskipun memang ada rute non-tol sebagai back up, tetapi utamanya menggunakan jalur tol dan selama jalur tol itu tidak ada gangguan insya Allah akan bisa berjalan sesuai rencana," ujar dia.
Anies menambahkan, perbaikan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin juga terus dikebut. Lubang-lubang konstruksi yang dikerjakan MRT akan ditutup dan akan dilanjutkan pengerjaannya selesai Asian Games.
Ia meyakini semuanya akan selesai sesuai jadwal yakni sebelum Asian Games resmi dibuka Agustus mendatang. "Jadi kalau Anda lihat di balik dinding-dinding itu sudah rapi tinggal diratakan. Bahkan kalau dilihat sepanjang Jalan Sudirman sudah mulus jalannya," katanya.
Warga menyaksikan dari bus Transjakarta saat parade Festival Jakarnaval 2018 yang melintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Ahad (8/7). (Republika/Mahmud Muhyidin)
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengapresiasi persiapan yang dilakukan panitia dalam penyelenggaraan Asian Games. Semua pihak harus ikut serta menyukseskan gelaran ini.
Sebagai tuan rumah, Indonesia harus mampu menunjukkan pada dunia bahwa negara ini mampu sebagai penyelenggara acara besar berskala internasional. "Indonesia sebagai tuan rumah, ya pesta besar ini harus ditunjukkan kepada dunia bahwa Jakarta dan Indonesia tidak ada apa-apa," ujar politikus PDIP ini.
Prasetio hanya meminta promosi Asian Games terus digaungkan agar masyarakat turut merasakan euforia acara ini. Ia juga meminta Pemprov DKI menertibkan pedagang kaki lima (PKL) dan apapun di sekitar lokasi pertandingan, khususnya di sekitar wilayah Gelora Bung Karno.
"Di area GBK ini, pesertanya Asia, harus dibuat steril baik dari PKL, terutama di trotoar. Kalau PKL masih menumpuk, nanti jadi force major di mana-mana, nanti jadi nggak bagus juga," ujar dia.
Menanggapi ini, Anies menanggapi santai. "Nanti lengkapnya dikasih gambaran biar nggak sedikit-sedikit," katanya.
Pekerja melakukan revitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Senin (9/7). (Republika/Mahmud Muhyidin)
Terkait Asian Games 2018, Pemprov DKI Jakarta bertugas melakukan penyediaan berbagai infraksruktur di antaranya pembangunan venue velodrome, equestrian, BMX, dan bisbol, serta merenovasi 10 GOR di Jakarta.
Salah satu hal penting dalam penataan kota adalah memastikan seluruh pekerjaan pembangunan MRT yang belum selesai, terutama di koridor Sudirman-Thamrin, dirapikan dan ditata sebaik mungkin meskipun pembangunan dihentikan untuk sementara.