Selasa 10 Jul 2018 16:19 WIB

Mentan Amran: Stok Kita 1,8 Juta Ton

Sejak tahun lalu tak ada serangan hama dan penyankit yang siginifikan.

Rep: Agus Yulianto/ Red: Agus Yulianto
Mentan Amran menyerahkan bantuan ekscavator bagi korban banjir di Kabupaten Soppeng, Sulsel, Selasa (10/7). Selain alat pertanian diserahkan juga bantuan benih, pupuk serta kartu asuransi petani.
Foto: agus yulianto
Mentan Amran menyerahkan bantuan ekscavator bagi korban banjir di Kabupaten Soppeng, Sulsel, Selasa (10/7). Selain alat pertanian diserahkan juga bantuan benih, pupuk serta kartu asuransi petani.

REPUBLIKA.CO.ID, SOPPENG - - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, dampak bencana bencana banjir di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tak berpengaruh terhadap produksi tanaman padi (beras) baik secara regional maupun nasional. Bahkan, secara nasional stok beras yang ada saat ini mencapai 1,8 juta ton.

"Ini (dampak, Red) kecil sekali. Sementara stok kita sangat melimpah. Ketersediaan pangan kita aman kok, lebih dari cukup," kata Amran, kepada wartawan disela-sela kunjungan kerja ke lokasi banjir Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulsel, Selasa (10/7).

Dikatakan Amran, dalam menghitung dampak bencana pihaknya menggunakan rumusan luas tambah tanam (LTT). Tahun lalu, kata dia, ada penambahan luas tanam 20 ribu hektare lebih.

Sementara luas tanaman padi yang mengalami gagal panen hanya sekitar 10 ribu hektare. "Ini artinya produksi beras kita masih surplus,"  tegas Amran.

Di sisi lain, serangan hama dan penyakit pada tanaman padi pun jauh berkurang. "Apa kalian mendengar ada serangan hama wereng dan tikus tahun dan dan sekarang. Nggak ada kan," ucap Amran menjawab Republika.

Dengan pola pertanaman  dan pengendalian hama serta penyakit yang baik, kata Amran, maka memberikan hasil produksi pertanian yang baik pula. Itulah, ucap Mentan, yang menyebabkan stok beras menjadi aman bahkan surplus. 

" Sektor pertanian ini menjadi perhatian Bapak Presiden. Karenanya bila ada bencana alam seperti di Wajo dan Soppeng ini, Pak Presiden langsung memerintahkan menteri pertaniannya untuk mengecek langsung," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement