REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Selasa (10/7) mencapai Rp 30 ribu per kilogram. "Sehabis Lebaran harga telur terus naik. Sekarang harganya Rp 30 ribu per kilogram," ujar seorang pedagang sembako, Rizal, di Pasar Palmerah, Jakarta.
Rizal menjelaskan harga telur ayam setelah Lebaran Rp 24 ribu per kilogram kemudian naik menjadi Rp 26 ribu. Dan sekarang mencapai Rp 30 ribu. Bahkan sejumlah pedagang di Palmerah ada yang menjual telur ayam dengan harga Rp 32 ribu per kilogram.
Rizal mengaku tak tahu pasti penyebab naiknya harga telur tersebut. Akan tetapi ia menduga kenaikan tersebut berkaitan dengan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Sepertinya belum ada tanda-tanda harga telur ayam akan turun dalam waktu dekat ini."
Pedagang sembako lainnya, Rian, mengaku harga telur terus merangkak naik dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga telur tersebut berdampak pada penghasilannya.
Biasanya Rian berhasil menjual sekitar dua peti telur ayam atau sekitar 30 kilogram telur dalam sehari. "Sekarang sejak harga telur naik, satu peti pun susah menjualnya dalam sehari," keluh Rian.
Baca: Harga Telur Ayam Naik, Penjual: Banyak Pembeli Mengeluh
Selain telur ayam, sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai rawit merah juga mengalami kenaikan. "Harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 60 ribu naik menjadi Rp 65 ribu per kilogram," kata Rian.
Harga sayur-mayur seperti kangkung dan bayam pun mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 2.000 seikat menjadi Rp 5.000 per ikat. Rian berharap ke depan, harga sembako kembali stabil agar daya beli masyarakat kembali normal.