Selasa 10 Jul 2018 09:56 WIB

Karhutla di Aceh Barat Meluas

Api terus menyebar luas dan mulai mendekati perumahan penduduk.

Anggota personil Fire Fighter Management Sinar Mas Forestry Region Palembang, Senin (14/5) melaksanakan simulasi  pemadaman karhutla di pusat latihan Sungai Baung yang ada di PT OKI Pulp & Paper.
Foto: Republika/Maspril Aries
Anggota personil Fire Fighter Management Sinar Mas Forestry Region Palembang, Senin (14/5) melaksanakan simulasi pemadaman karhutla di pusat latihan Sungai Baung yang ada di PT OKI Pulp & Paper.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, masih terjadi. Sebaran titik api ditemukan pada dua wilayah kecamatan hingga mendekati perumahan penduduk.

Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Selasa (10/7) melaporkan Karhutla sudah terjadi di Kecamatan Arongan Lambalek. Sebelumnya hanya terjadi di dua lokasi dalam wilayah Kecamatan Johan Pahlawan.

Kebakaran lahan gambut dan hutan semak di wilayah Desa Seuneubok yang berbatasan dengan Desa Lapang, telah berdampak kepada warga yang menempati empat unit rumah, dayah/pesantren, serta SMP IT yang berada di lingkungan sekitar.  Kemudian, pesebaran titik api juga ditemukan di lahan gambut wilayah Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Arongan Lambalek

Saat ini masih terus dilakukan upaya pemadaman oleh pihak terkait. Beruntung tidak ada permukiman warga yang dekat dari lokasi Karhutla.

Tim gabungan BPBD, TNI, Polri sejak dua hari terakhir dikerahkan melakukan upaya pemadaman titik api dengan armada pemadam kebakaran. Namun sebaran titik api masih terus terjadi karena tidak bisa padam total disebabkan cuaca panas dandiperparah tiupan angin.

M Nasir, salah seorang warga mengatakan, api sejak Sabtu (7/7) siang terus membesar dan merambat hingga mendekati rumah warga. Beberapa keluarga di antaranya sudah mengangkat barang untuk mengungsi keluar permukiman.

"Kemarin itu apinya jauh, tapi karena panas rupanya terus menyebar hingga dekat rumah. Terpaksa kami harus angkat barang takut terbakar rumah nanti, apalagi asapnya sudah masuk rumah, bahaya," katanya sebagai salah satu keluarga terdampak Karhutala itu.

Sementara itu, Karhutla juga terjadi wi wilayah Desa Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo. Tidak kurang dari dua hektare lahan gambut terbakar. Bara api dari sisa terbakarnya pohon masih tampak sejak Sabtu (7/7). Api semakin menyebar luas hingga mulai merambat ke perkebunan karet milik warga.

Di lokasi tersebut, banyak pohon tumbang yang sudah kering di lahan itu. Ini diperkirakan yang membuat api semakin mudah membesar dan menyebabkan api semakin menyebar dengan cepat. Ranting-ranting kayu yang ikut terbakar dalam seketika menjadi abu.

Ramli (46) salah seorang warga yang ditemui di lokasi, mengatakan, dia mengetahui kebakaran tersebut sejak Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB. Namun dia tidak mengetahui penyebab utama dari kebakaran tersebut. "Lahan terbakar sebagiannya masih berupa semak belukar, api semakin membesar dan menyebar lantaran cuaca terik dan panas serta angin kencang yang membawa percikan api ke lahan yang belum terbakar," jelasnya.

Ramli mengatakan, api saat ini sudah membakar sebagai kebun miliknya dan beberapa pohon karet pun sudah ikut dilahap. Meskipun telah dilakukan upaya memadamkan api itu secara manual, tetap saja tidak berhasil maksimal karena cuaca sangat panas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement