Senin 09 Jul 2018 18:55 WIB

Puncak Kemarau Yogyakarta Diprediksi Agustus

Masyarakat diminta mulai hemat air.

Ilustrasi Kemarau
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kemarau

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memperkirakan puncak musim kemarau di daerah itu akan berlangsung pada Agustus 2018.

"Puncak musim kemarau akan berlangsung di Agustus dengan curah hujan bulanan berkisar 0-20 mm per bulan," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Senin (9/7).

Dia menjelaskan memasuki Juli telah tercatat adanya penguatan musim kemarau. Potensi terjadinya curah hujan pada awal Juli ini diperkirakan kecil.

Jumlah curah hujan dalam sebulan tercatat berkisar 0-50 milimter per bulan dengan kategori rendah. Kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari umumnya cerah berawan dengan suhu pada siang hari mencapai 32-34 derajat Celcius.

Suhu pada malam hari mencapai 20-22 derajat Celcius. Ia mengatakan berdasarkan hasil monitoring curah hujan pada akhir bulan ini, di Yogyakarta bagian selatan sebagian besar wilayahnya sudah tidak ada hujan dalam satu-dua bulan yang lalu.

"Ini berpotensi terjadinya kekeringan dari segi meteorologis, terutama di bagian selatan Yogyakarta. Kondisi ini diprediksi masih akan berlanjut hingga Agustus," kata dia.

Untuk mengantisipasi masuknya puncak musim kemarau diharapkan masyarakat mulai menghemat air, dan bagi petani menyesuaikan pola tanaman yang cocok dengan musim kemarau. "Masyarakat agar menjaga kesehatan, terutama dalam beraktivitas di luar ruangan karena suhu yang cukup signifikan malam hari dingin, siang hari panas bagi nelayan untuk berhati-hati dalam melaut," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement