Senin 09 Jul 2018 16:10 WIB

Rapat Majelis Tinggi Demokrat tak Bahas Soal TGB

Rapat Majelis Tinggi Demokrat tidak membahas soal dukungan TGB ke Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkap dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Senin (9/7) hari ini tidak membahas dukungan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) kepada Joko Widodo untuk menjadi presiden untuk dua periode. TGB diketahui sebagai kader Partai Demokrat dan bagian dari anggota majelis tinggi Partai Demokrat.

Syarief mengatakan, sejauh ini Partai Demokrat belum menyatakan sikapnya mendukung siapapun di Pilpres 2019 mendatang. "Sementara tidak menjadi prioritas untuk dibahas," ujar Syarief di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan Timur, Jakarta, Senin (9/7).

Syarief menyebut perpindahan kader dari partai ke partai lainnnya adalah hal yang biasa. Sehingga hal tersebut tidak dipusingkan oleh Partai Demokrat. "Karena perpindahan kader partai dari partai satu ke yang lain itu hal biasa. Saya pikir Dewan Kehormatan sedang bekerja," ujar Syarief.

Namun demikian, TGB yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat tidak hadir dalam rapat tersebut.  Syarief yang sebelumnya dikonfirmasi mengatakan, TGB jarang hadir dalam pertemuan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Dia biasanya memang jarang hadir, walaupun diundang, yang jelas semua anggota diundang. Tapi nggak tau hadir apa nggak," katanya.

Syarief mengungkapkan, sejumlah hal yang dibahas dalam rapat itu termasuk soal Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.  "Yang jelas ada tiga hal tugas dari majelis tinggi, pertama untuk anggota DPR, kedua gubernur dan wakil gubernur, presiden dan wakil presiden. tiga itu tugasnya. Jadi kalau majelis tinggi rapat ya menyangkut tiga hal itu," ujar Syarief saat dihubungi wartawan, Senin (9/7) siang.

Menurut Syarief, salah satu yang kemungkinan dibahas juga seputar usulan mengajukan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Korgasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres. Hal itu menyusul wacana sejumlah pihak menyandingkan AHY sebagai cawapres untuk Jusuf Kalla maupun Prabowo.

"Saya pikir iya," ucapnya.

Baca juga: Penjelasan TGB Soal Dukungan Jokowi Lanjut Dua Periode

Nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sedang menjadi buah bibir. Ini lantaran pernyataannya yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden untuk periode 2019-2024.

TGB menyampaikan, pernyataan tersebut dilandaskan berdasadkan sejumlah pertimbangan. "Semata karena pertimbangan maslahat bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal sesuai hajat masyarakat," ujar TGB kepada Republika.co.id, Kamis (5/7).

TGB yang sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur NTB sejak 2008 menilai, proses pembangunan membutuhkan waktu yang tidak singkat. "Pengalaman saya di NTB, tidak cukup satu periode untuk menuntaskan tugas-tugas besar membangun daerah, apalagi membangun Indonesia yang sangat luas dan kompleks ini," ungkap TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement