REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana membuat memoar tentang pengalaman menjadi orang nomor satu di Indonesia. Buku memoar ini akan diluncurkan tahun depan saat SBY genap berusia 70 tahun.
"Yang jelas Ibu Ani meluncurkan buku kedua, menantang saya. Bahasa menantang kalau diperhalus menginspirasi untuk menerbitkan buku yang kurang lebih sama," tutur dia dalam peluncuran buku "Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati" di Jakarta, Ahad (8/7).
Menurut SBY, biasanya mantan presiden atau perdana menteri menulis memoar atau biografi setelah dua hingga tiga tahun lengser dari posisinya. Sementara itu sudah lebih dari empat tahun ia meninggalkan pemerintahan sehingga dinilainya sekarang saat yang tepat mulai membuat memoar.
"Tahun depan tepat usia saya 70 tahun saya ingin mempersembahkan biografi atau memoar kepada para sahabat dan rakyat Indonesia," kata SBY.
Ada pun terkait buku biografi istrinya, ia memberikan komentar, yakni untuk judul "Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati" sesungguhnya tidak hanya menunjukkan perjalanan hati, melainkan juga pikiran dan tindakan selama menjadi ibu negara.
Selanjutnya, dalam memulai tugas sebagai ibu negara, Ani Yudhoyono mencari tahu peran dan tugasnya, tetapi tidak menemukan satu sumber pun yang menentukan tugas dan peran ibu negara. SBY sepakat pada hal itu karena memang tidak ada undang-undang yang mengatur peran dan tugas ibu negara, berbeda dengan presiden yang jelas merujuk konstitusi, undang-undang dan konvensi yang berlaku.
Ia berharap buku tersebut akan memberikan gambaran mengenai peran seorang ibu negara yang hingga kini tidak didefinisikan dalam berbagai sumber.