REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tak menampik saat ini Partai Demokrat juga intensif berkomunikasi dengan partai Gerindra. Dia menyebut, dalam Pilpres 2019 mendatang, tak menutup kemungkinan partainya akan membentuk koalisi bersama dengan PKS, PAN, dan juga Partai Demokrat.
"Dalam perjalanannya kan kita juga tidak menutup ruang bagi partai lain yang ingin berkoalisi dengan Gerindra, PKS, dan PAN. Alhamdulillah, belakangan ini partai Demokrat yang selama ini menjadi partai penyeimbang dan selama ini Demokrat yang belum menentukan sikap, belakangan ini kan semakin intensif ketemu dengan Gerindra, dan semakin dekat bersinergi. Jadi kemungkinan besar, selain dengan PKS dan PAN, bersama juga dengan Demokrat," ujar Riza saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/7).
Riza menenkankan, kemungkinan koalisi partainya bukan Gerindra-Demokrat. Tetapi, PKS dan PAN yang juga terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan Gerindra, juga akan bersama-sama membentuk koalisi untuk melawan pejawat. Selain itu, Riza juga mengatakan partainya juga tak menutup kesempatan untuk berkoalisi bagi partai lain. Dia menyebut, partai-partai di luar parlemen yang lain seperti PBB dan Partai Idaman juga akan berkoalisi dengan partai berlambang kepala garuda itu.
"Mudah-mudahan juga ada partai lain yang mungkin saja bisa berkoalisi seperti PKB juga. Kan PKB belum memutuskan koalisinya," ucapnya.
Politikus Partai Gerindra itu menerangkan, koalisi yang tengah dibentuk saat ini dengan partai-partai yang dia sebutkan itu, masih dilakukan diskusi. Hal itu mengingat masing-masing partai memberikan nama-nama kader terbaiknya untuk diajukan menjadi calon presiden dan wakil presiden pada kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
Oleh sebab itu, Riza juga menuturkan, pihaknya tengah menghormati dan menghargai masing-masing partai tersebut yang mengajukan nama-nama kader terbaiknya. Sebab, saat ini, menurutnya, koalisi tersebut adalah koalisi bersama yang tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.
"Kita semua partai ini saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Saling membutuhkan satu sama lain, karena masing-masing tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Kita harus berdiri bersama-sama dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara," jelasnya.