REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily menuturkan belum mengetahui sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi bakal capres pejawat Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, publik sebaiknya mendengar pernyataan resmi Jokowi soal siapa cawapresnya.
"Saya belum tahu (cawapresnya) Jokowi. Nanti akan saya cek ke ketua umum. Tapi saya pribadi enggak tahu," kata dia saat dikonfirmasi, Ahad (8/7).
Ace mengakui, memang selama ini komunikasi antara Golkar melalui Ketumnya, Airlangga Hartarto, dan Jokowi berjalan lancar. Dan bahkan tiap hari selalu ada komunikasi di antara mereka. Namun, ia tidak ingin berandai-andai soal siapa sosok cawapres yang telah ditentukan Jokowi.
"Ya sama ketua umum setiap hari beliau ada komunikasi tapi soal cawapresnya saya pribadi enggak tahu. Saya enggak mau berandai-andai. Makanya kita dengar dulu saja (pernyataan langsung dari Jokowi) secara resmi," ujar dia.
Sabtu (7/7) kemarin, Presiden Jokowi mengaku sudah mengantongi nama yang akan diajak untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden 2019. Namun, nama ini masih dirahasiakan dan segera diumumkan.
"Sudah ada (nama capwapresnya) tinggal diumumkan," kata Jokowi usai menghadiri rembuk nasional aktivis 98 di Jiexpo Kemayoran, Sabtu (7/7). Jokowi mengatakan akan mengumumkan cawapresnya di waktu yang tepat. "Tunggu. Ini kan tinggal nunggu berapa hari, masa' gak sabar," ujarnya.
Sejauh ini, nama-nama yang muncul sebagai cawapres Jokowi berasal dari berbagai latar belakang. Mereka seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Sejumlah nama lainnya, yakni Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Ada juga isu merapatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Nama Anies semakin mencuat karena Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa kali terlihat 'mesra' dengannya. Keduanya bahkan sudah satu mobil dalam perjalanan lebih dari satu kali.
Namun, Anies juga disebut-sebut akan diusung Partai Gerindra untuk maju ke Pilpres 2019. Menanggapi ini, Jokowi mengatakan, lebih banyak calon yang ikut justru lebih bagus untuk pemilihan umum. "Saya kira semakin banyak pilihan pilihan yang disodorkan saya kira sangat bagus. Siapapun, sangat bagus," kata Jokowi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan masa pendaftaran calon presiden. Masa pendaftarannya dimulai pada 4-10 Agustus 2018. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan pada 5-13 Agustus 2018.