Sabtu 07 Jul 2018 13:03 WIB

PBB: Manuver Demokrat Ganggu Koalisi Keumatan

Manuver ini dianggap dilakukan setelah Partai Demokrat mencoba ke Jokowi dan gagal

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Bidang Pemenangan Presiden Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmoharsono
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Ketua Bidang Pemenangan Presiden Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmoharsono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono menuturkan, manuver Partai Demokrat tidak menguntungkan koalisi keumatan. Hal ini disampaikannya setelah melihat pendekatan yang dilakukan Partai Demokrat ke berbagai pihak. Terbaru, Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan diketahui bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo.

Sukmo melihat, manuver ini dilakukan setelah partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu mencoba merapat ke kubu Jokowi dan gagal. "Sekarang, Demokrat mencoba mengusik Gerindra, PAN dan PKS serta PBB yang sedang menunggu arahan Habib Rizieq," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (7/7).

Beberapa hari terakhir, Sukmo melihat Syarief Hasan rajin menjalin komunikasi dengan parpol. Tujuannya, mencoba menjajaki menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Gerindra dan PKS. Kedua partai itu diketahui merupakan bagian dari empat parpol yang harapkan Habib Riziq dapat mengusung pasangan capres dan cawapres bersama.

Tentu, Sukmo menambahkan, hal tersebut membuat keputusan menentukan calon pemimpin menjadi semakin sulit. Tapi, menurutnya, siapapun yang diusung Demokrat dan akan dipasang dengan AHY, tidak akan mampu mengalahkan kekuatan kubu Jokowi atau PDIP.

Sukmo menganjurkan, Partai Demokrat coba membuat poros baru saja dibandingkan harus mengusik capres dan cawapres rekomendasi PA 212. Otak-atik PA 212 itu terbatas pada Prabowo-Yusril Ihza Mahendra atau Prabowo-Zulkifli Hasan atau Prabowo-Aher (atau salah satu dari PKS). Skenario ini relatif mudah dan berpotensi menang.

Tapi, dengan loby Demokrat ke Gerindra, Sukmo cemaa akan menimbulkan dampak pada koalisi keumatan. "Bisa jadi PBB, PKS dan Pan akan beda sikap. Ini yang saya khawatir akan terjadi," katanya.

Atau, rekomendasi lain bagi Demokrat adalah menawarkan AHY masuk ke koalisi keumatan melalui PA 212. Hal ini dilakukan agar nama AHY masuk dalam rekomendasi capres dan cawapres secara  elegan dan membuat koalisi makin kuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement