Jumat 06 Jul 2018 23:50 WIB

Penjelasan BMKG Soal Dinginnya Suhu Udara di Yogyakarta

BMKG mengatakan fenomena ini biasa saat musim kemarau terjadi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Kota Yogyakarta di waktu malam
Kota Yogyakarta di waktu malam

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Suhu udara sekitaran DI Yogyakarta dalam sepekan terakhir terasa lebih dingin. Ternyata, kondisi itu merupakan fenomena yang cukup biasa terjadi saat musim kemarau terjadi.

Hal itu diungkapkan Stasiun Klimatologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mlati. BMKG menekankan, cuaca dingin itu lumrah terjadi apalagi ketika malam hari.

"Saat ini DIY memasuki musim kemarau yang ditandai dengan suhu yang dingin, terutama di malam hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati, I Nyoman Sukanta, Jumat (6/7).

Sukanta menjelaskan, pada musim kemarau energi panas matahari yang terpantul dari bumi langsung hilang ke atmosfer. Nyoman mengatakan, itu dikarenakan rendahnya kandungan uap air yang ada di udara.

Belum lagi, angin saat musim kemarau tiba angin dari Australia bersifat kering dan dingin. Menurut Nyoman, saat ini suhu udara minimum yang tercatat di Stasiun Klimatologi Mlati mencapai 18 derajat celcius.

"Jadi ini merupakan fenomena umum yang terjadi saat musim kemarau," ujar Nyoman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement