REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek memprediksi adanya potensi kemacetan lalu lintas pada 7-12 Juli 2018. Kemacetan adalah imbas proyek perkerasan jalan tol tersebut.
"Kami senantiasa menjaga performa jalan tol. Upaya yang dilakukan salah satunya melalui pemeliharaan rutin berupa rekonstruksi 'rigid pavement' (perkerasan jalan) untuk jalur arah Jakarta dan Cikampek," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah di Bekasi, Jumat (6/7) malam.
Menurut dia, kegiatan itu akan dimulai pada Sabtu (7/7) pukul 22.00 WIB hingga Kamis (12/7) pukul 05.00 WIB, untuk jalur arah Cikampek mulai Km 35+720 hingga Km 35+875 di lajur 2, panjang penanganan 155 meter. Sedangkan jalur arah Jakarta kegiatan rekontruksi akan dilakukan mulai dari Km 31+514 hingga Km 31+444 dan Km 31+406 hingga Km 31+351 di lajur 2, panjang penanganan 125 meter.
"Kegiatan tersebut akan dilaksanakan mulai hari Senin (9/7) pukul 09.00 WIB hingga hari Jumat (14/7) pukul 05.00 WIB," katanya. Pemeliharaan tersebut, kata Irwansyah, dilakukan demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan tol selama berkendara di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Dikatakan Irwansyah, kegiatan bongkaran dan pengecoran akan dilakukan pada saat window time. Yaitu setelah pukul 20.00 WIB guna menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Selain itu, Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek juga menyiagakan petugas di lokasi pengerjaan untuk memastikan kelancaran lalin dan keselamatan pengguna jalan tol. "Oleh karena itu, Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses pengerjaan," katanya.