Jumat 06 Jul 2018 15:10 WIB

Polri: Pelaku Bom Pasuruan Jaringan JAD

Polri masih belum menyimpulkan ke mana sasaran bom yang diledakkan tersebut.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Petugas kepolisian berjaga di ledakan bom di kawasan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas kepolisian berjaga di ledakan bom di kawasan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyebut pelaku pengeboman di Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (5/7) kemarin tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). JAD merupakan kelompok yang belakangan kerap menjadi dalang aksi terorisme di Indonesia, khususnya Indonesia bagian barat.

"Dapat diduga terduga pelaku yang bernama Anwardi masuk jaringan JAD, walaupun dia berbaiat pada ISIS, tapi keseharian dan alat bukti terduga pelaku masuk dalam jaringan JAD," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, Jumat (6/7).

Iqbal menuturkan, Anwardi merupakan narapidana Terorisme. Pada 2010, ia sempat terlibat bom sepeda Kalimalang dan di penjara di Lapas Cipinang, Jakarta selama lima tahun. Di dalam lapas, pelaku diketahui kerap berkomunikasi dengan narapidana terorisme (napiter) lainnya.

"Kesehariannya terduga pelaku dari alat bukti yg ditemukan dan berbagai alat bukti digital bergaul intim dengan rekan napiternya dalam suatu pengajian," kata Iqbal menjelaskan.

Sementara itu, Iqbal belum bisa menyimpulkan ke mana sasaran bom yang meledak tersebut. Polisi masih harus menangkap pelaku terlebih dahulu sebelum menyimpulkan perkara tersebut. Pelaku sendiri masih dalam pengejaran Polri.

Iqbal mengatakan, selama ini, napiter sudah diawasi oleh polisi dan instansi pemerintah terkait. Para napiter diawasi dan diproses dalam program rederadikalisasi agar dapat kembali. Sayangnya, maish saja terdapat sel-sel yang luput, seperti kejadian di Pasuruan ini.

"Sudah banyak napiter bahkan ada yang menyampaikan imbauan kepada terduga teroris lain agar kembali ke jalan yang benar. Semua instansi membantu kami, terutama pemerintah kota dan kabupaten," ucap Iqbal.

Sebelumnya terjadi ledakan bom di Jalan Pepaya RT 01/01 Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang sekitar pukul 11.30 WIB. Dari informasi yang dihimpun ledakan bom yang terjadi di Bangil berasal dari rumah yang dikontrak Anwardi (sebelumnya dikenal Abdullah) warga Banten yang sudah menyewa selama satu setengah tahun.

Abdullah tinggal bersama istrinya Dina Rohana dan anak laki-lakinya. Usai bom meledak, Anwardi alias Abdullah melarikan diri yang sebelumnya juga sempat dikejar warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement