Jumat 06 Jul 2018 07:39 WIB

Unhan Undang Pakar Pertahanan Hadiri Seminar IIDS

Salah satu subtema seminar ini adalah tentang senjata pemusnah masal.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Muhammad Hafil
Gedung Universitas Pertahanan (Unhan).
Foto: Republika/Agung Suprianto
Gedung Universitas Pertahanan (Unhan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Pertahanan (Unhan) mengundang pakar pertahanan dunia untuk menghadiri Indonesia international defence science seminar (IIDS). Acara tersebut akan membicarakan isu pertahanan dunia seperti persenjataan dan teknologi pertahanan negara mutakhir dan antisipasi ancaman global.

Ketua Panitia IIDS Laksamana Muda Amarulla Octavian menjelaskan, persiapan untuk menghelat acara tersebut sudah maksimal. “Kita sudah siap. Acara pada 11-12 Juli di Jakarta akan berjalan dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id pada Kamis (5/7).

Seminar mengusung tema tentang memperkuat diplomasi pertahanan untuk membicarakan tantangan dan ancaman keamanan bersama. Unhan akan mengundang rektor dan dekan dari 11 Universitas Pertahanan dunia, antara lain dari Rusia, Inggris, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Korea, Cina, Malaysia, dan lain sebagainya.

Para peserta akan mencari solusi terbaik untuk menjawab tantangan keamanan global dan dinamika lingkungan strategis pada tingkat regional maupun global. IIDSS 2017 fokus membicarakan bidang ilmu dan teknologi pertahanan.

Sedangkan tahun ini, IIDS akan lebih menarik serta berkembang lebih besar lagi dengan pokok bahasan. Tema tersebut adalah global diplomacy on non proliferation of weapons of mass destruction (WMD), kejahatan transnasional yang terorganisasi, terorisme dan ancaman separatisme, pengembangan sumber daya berkelanjutan, penanganan bencana dari berbagai negara, dan perang media massa.

Salah satu subtema seminar internasional ini adalah tentang senjata pemusnah massal.  Perwakilan militer Rusia, Kolonel Nikolay V Nikolayuk yang akan menjelaskan pengalaman negaranya menangani persoalan tersebut. “Nanti ada juga penjelasan tentang pencegahan senjata kimia oleh Dr Lijung Shang, seorang dosen ahli dari university of Bradford,” kata Amarulla.

Seminar ini juga menghadirkan Marie Isabelle Chevrier, seorang profesor dari Rutgers University-Camden USA. Dia akan memaparkan hal penting terkait senjata biologis. Tidak hanya itu, masih ada beberapa sub-tema lainnya yang akan menjadi agenda dalam seminar internasional ini.

IIDSS telah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Unhan untuk memberikan kontribusi pengembangan ilmu pertahanan. Seminar internasional ini menjadi forum untuk para ahli dan think tank dalam bidang ilmu pertahanan dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu pertahanan. Nantinya hasil seminar akan mampu digunakan sebagai alternatif bersama dalam menjaga stabilitas keamanan tidak hanya pada tingkat regional, tapi juga global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement