Kamis 05 Jul 2018 17:35 WIB

Akhir Kutukan Adu Penalti Inggris

Sebelumnya the Three Lions selalu kalah dalam adu penalti di Piala Dunia

Selebrasi kemenangan tim Inggris usai mengalahkan Kolombia lewat adu penalti babak 16 besar Piala Dunia 2018
Foto: Youtube
Selebrasi kemenangan tim Inggris usai mengalahkan Kolombia lewat adu penalti babak 16 besar Piala Dunia 2018

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ronggo Astungkoro

MOSKOW -- Inggris berhasil melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Kolombia lewat drama adu penalti di Stadion Spartak, Moskow, Rabu (4/7) dini hari WIB. Kemenangan ini menandakan kebangkitan Inggris dari catatan buruk dalam babak adu penalti sepanjang sejarah mengikuti Piala Dunia.

Sebelumnya, the Three Lions selalu kalah dalam adu keberuntungan yang mereka lakukan, yakni pada Piala Dunia 1990, 1998, dan 2006. Sempat unggul terlebih dulu lewat tendangan penalti Harry Kane, Inggris harus menjalani babak perpanjangan waktu karena gol telat bek lawan, Yerry Mina.

Sundulan memantul ke tanah pemain bertahan Barcelona itu memupuskan harapan Inggris untuk lolos dengan cepat ke babak perempat final. Skor 1-1 bertahan hingga 120 menit sehingga harus berlanjut ke babak penalti.

Inggris berada di posisi kurang meyakinkan dengan dilangsungkannya fase tos-tosan ini. Hal tersebut karena dari 12 penampilan terakhir mereka di turnamen internasional, enam di antaranya kalah karena adu penalti. Mereka hanya pernah menang sekali, yakni melawan Spanyol pada 1996 silam. Itu pun terjadi di kancah Piala Eropa, bukan Piala Dunia.

Rekor buruk tersebut hampir saja berlanjut. Tendangan pemain tengah Liverpool, Jordan Henderson, selaku penendang penalti ketiga berhasil ditepis oleh penjaga gawang Kolombia, David Ospina. Namun, setelah itu kiper Inggris Jordan Pickford berhasil mementahkan tendangan striker lawan Carlos Bacca.

Seorang Jordan menyelamatkan Jordan lainnya. Inggris lalu ada di atas angin karena pemain Kolombia lainnya, Mateus Uribe, tak mampu menunaikan tugas dengan baik setelah bola hasil tembakannya membentur mistar gawang.

Eric Dier kemudian muncul sebagai penendang penalti kelima dari Inggris dan berhasil menjadi penentu kemenangan tim asuhan Gareth Southgate. Tangan Ospina yang mengenai bola tendang an Dier tak dapat menghalau kencangnya laju bola.

Dengan hasil ini, Inggris akhirnya dapat lolos ke babak perempat final untuk pertama kalinya sejak 2006. Kane dan kolega sudah ditunggu oleh Swedia di babak perempat final yang sebelumnya sudah memastikan lolos lebih dulu setelah mengalahkan 10 orang pemain Swiss di laga 16 besar lainnya.

"Malam ini adalah malam yang istimewa untuk orang-orang Inggris. Fan kami di sini kalah jumlah, tapi saya merasa senang untuk mereka dan semua yang ada di rumah," ujar sang pelatih Gareth Southgate, dikutip dari ESPN, Rabu (4/7).

Mantan pemain timnas Inggris yang pernah gagal mengeksekusi penalti pada perempat final Piala Eropa 1996 ini mengatakan, kini timnya sedang menorehkan sejarah mereka sendiri. Hal itu juga ia sampaikan kepada para pemainnya. "Mereka menuliskan sejarah mereka sendiri. Kami tidak perlu tunduk oleh tekanan (sejarah) masa lalu," kata eks pelatih Middlesbrough ini.

photo
Penjaga gawang Inggris Jordan Pickford berhasil menepis tendanan penalti pemain Kolombia pada pertandingan babak 16 besar di Stadion Spartak, Moskow, Rabu (4/7) dini hari WIB.

Meski merasa kemenangan lewat adu penalti ini istimewa, Southgate tak ingin timnya terlena. Ia ingin Inggris terus meningkatkan permainan dan melaju ke babak berikutnya. Pelatih berusia 47 tahun ini yakin belum waktunya Inggris untuk pulang kampung. "Ini istimewa, tapi saya ingin kita meneruskan (kemenangan). Saya belum mau pulang," kata Southgate.

Mantan pelatih Inggris, Sam Allardyce, ikut semringah dengan keberhasilan tim besutan mantan asistennya tersebut. Allardyce yakin kemenangan lewat adu penalti untuk pertama kalinya bagi Inggris ini merupakan pertanda baik.

"Lihat kesempatan apa yang kita miliki. Semua orang mengatakan, ini soal permainan dalam satu waktu dan memang iya. Namun, Anda bisa melihat sedikit ke depan," ujar Allardyce dikutip dari Talksport, Rabu.

Sosok yang pernah singkat membesut Inggris pada 2016 ini mengatakan, pasukan Ratu Elizabeth sedang melalui salah satu Piala Dunia terbaik. Allardyce percaya, bisa jadi pula kali ini menjadi peluang yang jauh lebih baik daripada yang Inggris dapatkan sejak 1966. "Dan itu bisa menjadi motivasi lain bagi tim. Saya pikir Anda harus melihatnya seperti itu," ujar mantan pelatih Everton tersebut.

Pujian pun dilayangkan David Ospina untuk skuat Inggris yang melawan timnya. Menurut penjaga gawang klub Liga Primer Inggris Arsenal ini, Marcus Rashford dan kawan-kawan pantas meraih kemenangan. "Kedua tim menunjukkan determinasi tinggi. Babak penalti memang seperti undian lotre, tapi Inggris pantas menang. n ed:gilang akbar prambadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement