REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Iptu Jesayas Nussy, anggota Polres Puncak Jaya, dipastikan terkena tembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di bagian perut sebelah kiri hingga mengenai pembuluh darah besar dan limpah. Hal itu terungkap berdasarkan hasil autopis yang dikeluarkan RS Bhayangkara, Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Rabu (4/7).
Jenazah Jesayas ditemukan warga tengah mengambang di kali Douw, Kabupaten Tolikara, pada Selasa (3/7). Jenazah ditemukan delapan hari setelah insiden penembakan yang dilakukan KKSB terhadap rombongan Polri yang mengawal logistik Pilkada pada 25 Juni 2018.
Logistik pilkada itu didistribusi menggunakan perahu motor yang dikawal sembilan orang anggota Polri beserta Kepala Distrik Torere Obaja Froare, Kabupaten Puncak. Mereka diadang KKBS yang memberondong peluru ke arah perahu tersebut.
Saat insiden tersebut Kepala Distrik Torere Obaja Froare tewas tertembak, sedang anggota Polri melompat ke kali yang merupakan bagian dari aliran sungai Mamberamo.
Tujuh anggota Polri berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan dua orang diantaranya sempat dinyatakan hilang hingga ditemukan telah tewas yakni Ipda Nusi dan Brigpol Kbarek.
Baca juga, Pasukan Pengaman Kotak Suara Pilkada Ditembaki, Tiga Tewas.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan Iptu (sebelumnya Ipda) Jesayas saat ditembaki sempat melompat ke kali bersama anggota polisi lainnya namun tidak terlihat timbul di permukaan.
Dari laporan yang diterima Iptu Nussy tertembak di bagian perut dan itu yang menyebabkan korban tidak terlihat timbul ke permukaan kali.
Kini, jenazah Iptu Nussy disemayamkan di Mako Brimob Polda Papua di Kotaraja, Kota Jayapura dan dijadwalkan Kamis (5/7) dievakuasi ke Biak untuk dimakamkan di kampung halamannya. "Rencananya Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli akan hadir dalam pemakaman yang akan dilakukan secara militer di Biak," kata Kombes Kamal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
