REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Bali saat ini bersiaga di dua titik, Selat dan Kubu untuk mengantisipasi dan membantu evakuasi warga yang terdampak erupsi Gunung Agung. Erupsi gunung berapi tertinggi di Bali itu masih berlangsung hingga hari ini, Selasa (3/7).
"Kami memutuskan stand by di dua titik, yaitu Selat dan Kubu bersama potensi SAR lainnya," kata Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, Selasa (3/7).
Dua lokasi tersebut dinilai paling fleksibel untuk mobilisasi dan evakuasi. Ardana mengatakan tim tidak berani berspekulasi meski sudah terjadi penurunan kekuatan letusan.
"Lebih baik mengantisipasi dari pada nantinya ada korban jiwa," ujarnya.
Mayoritas masyarakat Karangasem telah melakukan evakuasi mandiri saat terjadi letusan strombolin, Senin (2/7) malam. Status Gunung Agung saat ini masih siaga atau level tiga dengan radius bahaya empat kilometer (km) dari kawah puncak.
Masyarakat juga diperingkatkan untuk menjauhi lokasi-lokasi aliran lahar hujan yang bisa saja terjadi pada musim hujan, terlebih jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Ardana mengatakan ada ratusan pengungsi tersebar di tiga lokasi.
Laporan dari Posko PMI Karangasem mencatat mereka tersebar di UPTD Pertanian Kecamatan Rendang (146 pengungsi), Banjar Wates dan Banjar Pesangkan di Kecamatan Selat masing-masingnya 120 dan 167 pengungsi. Ardana memastikan personel dan Tim SAR Gabungan selalu siap jika diperlukan bantuan.
Peralatan penunjang yang telah siaga saat ini adalah tiga unit truk angkut personel Basarnas, satu unit double cabin Polsek Rendang, tiga unit truk angkut personel Polsek Kubu, satu unit rescue car BPBD Karangasem, satu unit rescue car Damkar Karangasem, serta tiga unit ambulans PMI. Total Tim SAR Gabungan yang siap dikerahkan mencapai 121 personel.
Gunung Agung hari ini erupsi dua kali, sekitar pukul 09.28 dan 09.46 WITA. Gunung ini juga mengeluarkan tiga kali embusan. Gempa vulkanik dangkal terjadi dua kali dan dapat dirasakan warga hingga Denpasar. Gempa yang dapat dirasakan terjadi sekitar kisaran waktu 197 detik dengan amplitudo 25 milimeter (mm).