Selasa 03 Jul 2018 15:52 WIB

Sandi Khawatir Penjambretan Ganggu Asian Games

Sandi minta kasus penjambretan tidak ditoleransi dan harus ditindak tegas

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta polisi tegas dan tanpa kompromi dalam menindak penjambret. Peristiwa penjambretan yang beberapa kali terjadi di Ibu Kota tak bisa dibiarkan lantaran meresahkan masyarakat.

Sandi mengatakan, penjambretan yang terjadi pada penumpang ojek daring di Cempaka Putih merupakan fenomena kejahatan yang tak bisa dianggap sepele. Hilangnya nyawa seseorang akibat sebuah kejahatan menjadi PR bersama bagi semua pihak untuk menuntaskannya, khususnya aparat keamanan.

"Ini merupakan fenomena yang harus kita tindak tegas. Kita akan bekerja sama dengan kepolisan," kata dia di Jakarta, Selasa (3/7).

Sandi mengkhawatirkan fenomena penjambretan ini mengganggu pelaksanaan Asian Games. Dia berharap ada sanksi yang bisa memberikan efek jera bagi penjambret yang tertangkap dan bisa membuat siapapun untuk tidak melakukan hal yang sama.

"Jangan sampai kita lengah, ini mau masuk Asian Games sehingga nanti tamu-tamu kita kita pastikan aman. Tidak ada toleransi, penjambretan harus ditindak tegas," ujar dia.

Sebelumnya, seorang wanita diketahui bernama Warsilah (23), tewas usai sempat tarik-tarikan tas dengan penjambret di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia tewas lantaran terjatuh dari boncengan motor ojek daring yang ditumpanginya.

Akhir bulan lalu, penjambretan juga dialami Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin saat bersepeda di Kota Tua, Jakarta Barat. Penjambretan ini bahkan menyebabkan Syarief harus dioperasi lantaran menderita patah tulang.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement